bank-mega3Bank Mega berencana menurunkan suku bunga kredit hingga 200 bps pada tahun ini, hanya saja penurunan ini tidak bisa terjadi dalam sekejap. Bank Mega masih perlu waktu agar seluruhnya dapat berjalan secara efektif.

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

PT Bank Mega Tbk (MEGA) siap menurunkan suku bunga kredit tahun ini. Kisarannya hingga 200 basis point alias 2 persen.

Direktur Utama Bank Mega, Kosta­man Thayeb mengatakan pihaknya berencana menurunkan suku bunga kredit 200 bps pada tahun ini.

“Bank mega rencana turunkan 2 kali masing-masing 100 bps, jadi total­nya 200 bps pada tahun ini,” ujar Di­rektur Bank Mega, Kostaman Thayib, di Menara Bank Mega, Kamis (7/4/2016).

Penurunan cost of fund akan men­jadi langkah yang memungkinkan Bank Mega untuk menurunkan suku bunga kredit ini. Hanya saja tidak bisa dalam waktu sekejap.

“Penurunan cost of fund ini akan ditransfer jadi penurunan suku bunga kredit hanya saja penurunan ini tidak terjadi dalam sekejap perlu waktu agar berjalan efektif,” kata Kostaman.

Sementara itu, PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat pertumbuhan laba bersih 85,39 persen di akhir 2015, men­jadi Rp 1,05 triliun dari dari Rp 568 mil­iar di 2014.

BACA JUGA :  Diare Disebabkan Karena Konsumsi Makanan Bersantan, Benarkah? Simak Ini

Peningkatan laba ini setelah disum­bang dari peningkatan interest income, fee base income, penurunan cost of fund, dan penjualan surat berharga.

“Peningkatan laba ini khususnya dikontribusi dari peningkatan interest income, fee base income, dan penu­runan cost of fund serta keuntungan penjualan surat berharga,” tuturnya.

Kostaman menambahkan, pendapa­tan bunga bersih Bank Mega tumbuh 20,33 pesen dari Rp 2,74 triliun di akhir 2014 menjadi Rp 3,30 triliun pada akhir Desember 2015.

Sementara pendapatan operasional selain bunga juga memberikan kontri­busi yang baik dengan pencapaian Rp 1,93 triliun pada akhir Desember 2015, dibanding pada periode yang sama di 2014 sebesar Rp 1,40 triliun alias menin­gkat 38,61 persen.

Kostaman menyatakan, hasil yang dicapai Bank Mega hingga akhir De­sember 2015 menunjukkan kinerja yang menggembirakan, hal ini terlihat dari indikator-indikator keuangan Bank Mega.

“Asset tumbuh 2,47 persen dari Rp 66,58 triliun pada periode yang sama di tahun 2014 menjadi Rp 68,22 triliun pada akhir Desember 2015,” papar Kostaman.

BACA JUGA :  Nasi Goreng Cumi dan Telur, Masakan Simple yang Menggugah Selera Keluarga

Kredit Bank Mega turun 3,62 persen dari Rp 33,61 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp 32,40 triliun pada akhir 2015.

“Dalam antisipasi perlambatan ekonomi, Bank Mega menjalankan pendekatan yang lebih konservatif dalam menghadapi kondisi ekonomi, dengan pendekatan ini, portofolio kredit mengalami penurunan sebesar 3,62 persen menjadi Rp 32,40 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 33,61 trili­un.

Dana pihak ketiga turun tipis 2,51 persen, dari Rp 51,02 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp 49,74 triliun pada akh­ir 2015.

“Strategi Bank Mega dalam menjaga likuiditas yaitu dengan menetapkan posisi LDR pada kisaran 65 persen-70 persen, dengan kondisi makro yang me­nyebabkan perlambatan pertumbuhan pada kredit, maka pencapaian Dana Pihak Ketiga disesuaikan dengan target LDR tersebut,” ungkap Kostaman.

Pada akhir 2016 Bank Mega menar­getkan total aset yang dimiliki mencapai Rp 74,9 triliun, kredit yang disalurkan ditargetkan Rp 35,9 triliun, dana pihak ketiga ditargetkan Rp 54,5 triliun, laba setelah pajak diharapkan ditutup sebe­sar Rp 1,10 triliun. (dtc)

============================================================
============================================================
============================================================