gedung-BRIPT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BRI) akan kembali mener­bitkan surat utang senilai Rp 4,4 triliun guna memenuhi ke­butuhan likuiditas tahun ini. Pendanaan tersebut diharapkan mampu memperkuat penyalurankredit perseroanyang ditar­getkan tumbuh seki­tar 13-15 persenpada tahun ini.

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo menjelaskan, penerbitan obligasi tersebut merupak­an bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi Berkelanjutan I BRI dengan target dana Rp12 triliun.

Sebelumnya, BRI telah melun­curkan obligasi berkelanjutan I BRI Tahap I Tahun 2015 senilai Rp 3 triliun, dan obligasi berkelanjutan I BRI Tahap II Ta­hun 2016 senilai Rp 4,65 triliun.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 25 Maret 2024

Haru mengatakan, untuk mencegah hilan­gnya potensi pendapatan dari bunga, BRI akan menggenjot pendapatan non bunga (fee based income) dan menurunkan biaya dana (cost of fund). Dengan cara itu ia ber­harap pertumbuhan kredit ta­hun ini mencapai 13 hingga15 persen.

“Cost of fund dan NPL (Non Perform­ing Loan) akan kita coba turunkan, sementara fee based income kita naikkan,” ujar Haru ke­pada CNN Indonesia.

BACA JUGA :  Dijamin Nikmat, Ini 5 Rekomendasi Makanan Buka Puasa di Bogor

Menurutnya, penyaluran kredit BRI pada tahun ini akan lebih banyak difokuskan untuk mendukung segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sebagai informasi, BRI baru saja memang­kas suku bunga kredit sektor UMKM, dari 12,75 persen per tahun menjadi 9,75 persen per tahun. Suku bunga tersebut berlaku terhitung sejak 1 Mei 2016 khusus untuk debitur baru. “Mikro masih bertahan karena memang ada kebijakan pemerintah misalnya KUR,” jelasnya. (net)

============================================================
============================================================
============================================================