Untitled-16REKTOR Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII), Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan sinyal dukungan untuk pengembangan Buah Nasional.

Oleh: Yane ardian Racman

RA Kartini adalah salah satu pahlawan perempuan yang Saya kagumi. Pada saat masih belia, Kartini adalah anak yang sangat patuh terhadap orangtuanya. Sejak usia 12 tahun Kartini sudah dipingit. Dalam keterbatasan ruang gerak, ia tetap berusaha untuk tetap produktif. Membaca buku adalah cara Kartini menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Kartini belajar bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk dibagikan kepada kaumnya.

Dari seorang Kartini lah Saya belajar bahwa ilmu pengetahuan adalah sumber kehidupan. Den­gan ilmu pengetahuan kita tahu mana yang harus diperjuangkan dan makna yang harus ditinggalkan. Beliau memperjuangkan hak-hak perempuan untuk sama-sama membangun negeri ini bersama kaum pria. Beliau berani meninggalkan cara komunis mendok­trin perempuan untuk diam di rumah tidak diberi kesempatan untuk menam­bah wawasan dan hidup tanpa ilmu pengetahuan. Kartini terus berjuang melakukan pergerakan-pergerakan un­tuk menunjukkan perempuan Indone­sia memiliki kapasitas yang sama den­gan laki-laki, sampai lahirnya gerakan yang bernama Gerakan Emansipasi.

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Gerakan Emansipasi tersebut adalah sebuah cara Kartini untuk ‘mengeluarkan’ perempuan dari rumah. Boleh menginjakkan kaki di sekolah, boleh mencari banyak ilmu pengetahuan dengan melakukan diskusi dengan masyarakat luas dan bahkan boleh berkerja. Itulah perjuan­gan Kartini sehingga sampai sekarang perempuan memiliki porsi yang sama untuk membangun negeri ini dengan dasar pendidikan. Kartini luar biasa dan sangat inspiratif. Kartini berhasil melahirkan perempuan-perempuan cerdas dan menjadikan perempuan-perempuan tersebut Ibu yang hebat bagi putra-putrinya, Ibu yang memi­liki tingkat edukasi yang baik sehingga dapat mendidik putra-putrinya den­gan cara yang baik.

Jaman terus bergerak, dan sam­pailah kita di tahun 2016 ini. Dimana menurut Saya, banyak perempuan yang mengatasnamakan emansipasi agar bisa terus berkarya di luar rumah sehingga abai dengan peran utama se­bagai seorang Ibu yaitu menjadi ben­teng dalam keluarga. Kesibukan Ibu di luar rumah membuat banyaknya per­soalan mental keluarga yang tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai yang seharus­nya. Keluarga yang seharusnya menjadi unit terkecil dalam masyarakat menjadi unit darurat dalam masyarakat.

Fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat seperti tingkat ke­kerasan pada anak, tawuran, korupsi, narkoba sampai trafficking terus mem­buat Kita resah. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan. Fenomena ini meng­ingatkan Saya pada pernyataan Thomas Lincoln bahwa kemunduran bangsa aki­bat rendahnya kualitas keluarga.

BACA JUGA :  Tinjau Lokasi Bencana di Kota Bogor, Dedie Rachim Pastikan Logistik Terakomodir

Rendahnya kualitas keluarga ini disebabkan karena tidak optimalnya peran dan fungsi keluarga, dimana fungsi keluarga seharusnya memiliki fungsi agama, fungsi sosial dan buda­ya, fungsi cinta kasih, fungsi kesehatan dan reproduksi, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fung­si ekonomi, dan fungsi lingkungan.

Inilah yang disebut pergeseran ja­man. Beda jaman, beda pula tantan­gannya. Jaman Kartini dulu bagaimana berjuang ‘mengeluarkan’ perempuan dari rumah. Jaman sekarang Bagaima­na ‘memasukkan’ kembali perempuan ke dalam rumah. Memasukkan di sini bukan secara fisik perempuan tidak boleh bekerja atau berkarya di luar rumah melainkan bagaimana setiap perempuan (yang sudah menjadi Ibu) memiliki kepedulian yang tinggi untuk menjaga keluarganya dari berbagai an­caman jaman. Setiap Ibu harus memi­liki kemampuan dan kekuatan menjadi benteng dalam keluarga.

Saya Yane Bima Arya, Ketua TP PKK Kota Bogor mengajak seluruh perempuan (Ibu) untuk bersama-sama membangun kota Bogor dengan me­ningkatkan Ketahanan Keluarga.

Mari sama-sama menjadi Kartini jaman sekarang, Pahlawan Ketahanan Keluarga.

Terima kasih.

10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA AKIBAT RENDAHNYA KUALITAS KELUARGA:

============================================================
============================================================
============================================================