SUATU malam, istri khalifah Umar bin KhatÂtab memakai seuntai kalung mutiara yang sangat indah. Umar bertanya: “Dari mana kau dapatkan kalung ini?†Dengan rasa senang si isteri menceriÂtakan babwa kalung itu hadiah dari Kaisar Romawi Timur. ‘’Copot kalung tersebut, dan kau serahkan Baitul Maal,’’ tegas Umar.
Hal serupa dilakukan Umar bin Khattab terhadap Gubernur Mesir, Amru bin Ash. Gubernur diketahui menyimpan harta tidak halal, maka hartanya disita dan dimasukkan ke Baitul Maal. Begitu cara Umar bin KhatÂtab memerangi korupsi. Tegas, keras, dan adil. Ini berlaku terhadap dirinya. Umar tak pernah menggunakan fasilitas negara di luar jam kerja, barang sedetik pun.
Umar bin Khatab percaya bahwa Allah melaknat orang-orang yang berbuat korup. Termasuk orang-orang yang menerima suap dan memberi suap. Di saat banyak penguaÂsa negeri menganggap korupsi dan suap itu sudah biasa, tentu rakyat negeri ini merinÂdukan sosok pemimpin setegas dan seadil Umar bin Khattab. (*)