Pengobatan utama kanker pada usus besar dan rektum (kolorektal) adalah dengan operasi. Pada lebih dari separuh kasus, pembedahan dapat menyembuhkan jenis kanker ini. Saat ini sudah tersedia metode baru bedah kanker kolorektal dengan luka yang kecil.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Pada bedah konvensionÂal, dokter akan memÂbuka bagian perut unÂtuk membuang kanker. Pada prosedur ini luka sayatan cukup besar, bisa sampai 12 cm. Selain waktu pemulihan yang lama, bekas luka juga secara estetika kurang baik.
“Dalam bidang pembedahan, bedah kolorektal termasuk ke dalam kategori yang lambat unÂtuk mengikuti prosedur pembeÂdahan menjadi minimal invasif (sedikit sayatan), karena lebih sulit untuk dilakukan mengingat daerah operasi lebih besar dari prosedur bedah lainnya dan selaÂlu ada masalah dalam menghapus spesimen kanker. Hal ini biasanya akan menjadi segmen usus, bersÂama-sama dengan lemak, pembuÂluh darah dan kelenjar getah beÂning, dan itu harus dihapus utuh sehingga dapat dianalisis secara akurat, terutama dalam kasus kanker,” dr.Eko Priatno, konsulÂtan bedah digestive.
Para dokter kini lebih banÂyak mempergunakan bedah minimal invasive. “Metode bedah ini kini sudah menjadi standar baku untuk penangaÂnan kanker kolorektal di banyak negara. Di Korea bahkan sudah tidak dipakai lagi bedah konvenÂsional,” katanya.
Kelebihan dari bedah minimal invasive antara lain nyeri setelah operasi sangat minimal, lama perawatan di rumah sakit lebih singkat, bekas luka operasi hamÂpir tidak terlihat, serta pasien bisa segera kembali bekerja pasca opÂerasi. “Sistim pembedahan lubang kunci diyakini dapat mengatasi kanker kolorektal tanpa menimÂbulkan efek sakit berkepanjangan pascaoperasi bagi si penderita,†tuturnya.
Meski demikian, menurut Eko tidak semua kanker kolÂorektal bisa diatasi dengan teknik bedah ini. “Idealnya hanÂya untuk kanker stadium satu sampai tiga. Kalau sudah stadiÂum empat biasanya sudah meÂnyebar ke organ lain, tapi dokÂter yang sangat ahli bisa tetap menggunakan bedah minimal invasive,” paparnya.
Di antara mereka yang bereÂsiko tinggi mengalami kambuhÂnya kanker atau bila kanker telah menyebar ke jaringan terdekat, biasanya dianjurkan menjalani kemoterapi setelah dilakukan pembedahan.
Radiasi dan kemoterapi ada kalanya juga dianjurkan untuk kanker yang berada di bagian rektum (anus), baik sebelum mau pun setelah pembedahan.
Kanker kolorektal yang terdeÂteksi dan diobati sejak stadium I memiliki kemungkinan 90 persen bebas dari penyakit. Pada staÂdium I, tumor ditemukan dalam ukuran kecil di bagian di usus beÂsar dan rektum.