Untitled-13BOGOR, Today – Peringatan Hari Kar­tini yang jatuh pada 21 April lalu banyak orang yang memanfaat­kan momen untuk mengenang jasa pahlawan yang memper­juangkan hak pendidikan wani­ta itu. Salah satunya yang dilakukan Komunitas Cinta Berkain (KCB) Kota Bo­gor, komunitas yang baru berdiri beberapa bulan ini berbondong-bondong ke XXI Botani Square dengan menggunakan kebaya dan kain batik khas Indonesia. Sebagai bentuk napak tilas perjalanan Raden Ajeng Kartini, mereka nonton bareng (nobar) film ‘Su­rat Cinta Untuk Kartini’ yang memang sengaja diputar pada Hari Kartini.

Ratusan wanita-wanita ini nampak cantik dengan balutan kebaya dan kain nusantara, be­ragam corak dan model mereka kenakan . Seakan menunjukkan jati diri mereka sebagai wanita bangsa Indonesia, nampaknya mereka memang ingin menge­nal sosok seorang kartini melalui film tersebut.

Ketika ditemui, Ketua KCB Kota Bogor, Itje Sri Rezeki mengaku semua orang harus menonton film bersejarah ini. Karena selain menambah ilmu pengetahuna sejarah bangsa sendiri, film ini juga menginspirasi siapapun, khususnya kaum hawa sebagai generasi penerus Kartini.

Selain itu, dengan nobar ini juga agar terjalin tali sila­turahmi yang lebih erat antar anggota KCB. “Nobar Surat Cinta Untuk Kartini, kita pun ingin saling berkenalan dengan anggota KCB lainnya. Karena se­lama ini kita hanya aktif di media sosial, belum pernah bertatap muka, nah ini pun sebagai ajang silahturahmi,” katanya kepada BOGOR TODAY.

Dengan total anggota yang aktif sekitar 250 orang, Itje ber­harap, para anggota bisa saling berbagai ilmu dan pengetahuan ten­tang batik. “Kalau yang hadir sekarang sekitar 100an, tapi yang aktif dan telah terdaftar ada sekitar 250 orang. Semo­ga aja dengan nonton bareng ini kita satu sama lain bisa semakin akrab,” lanjutnya.

Ia pun menambahkan, komunitas yang baru terbentuk tiga bulan ini, ren­cananya setelah acara nonton bareng, akan diadakan tarian bersama di pela­taran halaman XXI. “Kalau yang hadir sekarang ada sekitar 100-an. Semoga aja dengan nonton bareng ini kita satu sama lain bisa semakin akrab,” tam­bahnya.

Sementara itu, salah satu anggota KCB, Tia Damayanti mengaku kegiatan nobar ini ternyata memang berguna. Nyatanya, Tia sendiri memang sudah lupa dengan cerita detail Kartini, se­tiap tahunnya cerita Kartini justru se­makin usang jika harus selalu dibaca sendiri. Dengan nobar seperti ini, jus­tru napak tilas kisah Kartini dapat dike­mas dengan sangat menyenangkan. “Kita bisa menyaksikan cerita hidup Kartini bersama-sama sambil saling berdiskusi dengan teman, dan benar saja saya sendiri banyak lupa tentang kisah hidupnya Kartini,” tuturnya.

(Latifa Fitria)

============================================================
============================================================
============================================================