JAKARTA TODAYÂ – PenuÂrunan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar sebesar Rp 500/liter mulai 1 April 2016 berdampak pada sejumlah tarif transportasi. Ongkos kereta api ekonomi jarak dekat maupun jarak jauh juga sudah diÂturunkan mulai 1 April 2016. Tarif kereta api ekonomi jarak jauh turun Rp 4.000, sedangÂkan untuk jarak dekat turun Rp 2.000. Tarif ini berlaku sampai 30 Juni 2016.
“Tarif kereta api ekonomi yang disubsidi sudah diturunkÂan. Kereta api jarak jauh dituÂrunkan Rp 4.000, dan jarak dekat Rp 2.000. 1 April 2016 sudah berlaku,” kata VP CorpoÂrate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI), Agus KoÂmarudin, Minggu (3/4/2016).
Bagi penumpang yang suÂdah membeli tiket sejak jauh-jauh hari dengan tarif lama untuk keberangkatan 1 April 2016 dan seterusnya, KAI akan mengembalikan selisih harga tiket. Para penumpang bisa mengklaim selisih harga tiket setelah sampai di stasiun tujuan. “Selisih harga bisa dikembalikan di stasiun tujuan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri PerÂhubungan Ignasius Jonan menÂegaskan bahwa tarif transporÂtasi umum harus turun kurang lebih 3% pasca penyesuaian harga baru BBM. Transportasi umum seperti bis antar kota, kereta api ekonomi, kapal peÂnyeberangan, harus segera menurunkan tarif agar maÂsyarakat merasakan manfaat dari penurunan harga BBM ini. “Bis Jakarta-Cirebon misalÂnya Rp 50.000. Turun 3% Rp 1.500 bisa dong? Kereta api juga. Komponen BBM dia 20%. Kalau solar turun 9% dia tuÂrun sekitar 2%. Misalnya naik kereta ekonomi Rp 100.000, bisa turun Rp 2.000. Kapal peÂnyeberangan, kapal laut juga harus turun,” papar Jonan.
Menurut Direktur PT ExÂpress Transindo Utama (TAXI), David Santoso, pihaknya sebagai pengelola Taksi Express akan mengikuti aturan dari pemerÂintah yang meminta angkutan umum untuk menurunkan tarifÂnya. “Kita juga akan turun ikuti aturan dari pemerintah, kita patuh pada kebijakan pemerÂintah, kita juga mau tunjukkan angkutan resmi ini juga memÂberikan pelayanan yang baik ke pelanggan,” kata Direktur TAXI, David Santoso, kemarin.
Namun, David mengaku masih menunggu keputusan dari Organisasi Angkutan DaÂrat (Organda) DKI Jakarta terÂkait besaran penurunan. SebeÂlumnya, Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Safruan SinunÂgan, menyebut tarif angkutan umum akan turun mulai besok sesuai dengan instruksi dari pemerintah.
Untuk bus kota dan mikroÂlet tarifnya akan turun Rp 500, sedangkan tarif taksi saat buka pintu akan turun Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 7.500 menjadi Rp 6.500, dan tarif per km akan turun dari Rp 4.000/km jadi Rp 3.800/km. “Untuk angkutan perkotaan yaitu bus kota regÂuler dan mikrolet penurunan tarifnya Rp 500. Taksi saat ini untuk buka pintu Rp 7.500 akan turun jadi Rp 6.500 jadi turunnya Rp 1.000, kemudian per km saat ini Rp 4.000 menÂjadi Rp 3.800,” kata Safruan.
Sembako Tak Berubah
Tetapi harga barang-barang kebutuhan pokok tak langsung ikut turun. Padahal saat harga BBM naik, harga bahan pokok langsung ikut melambung.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Bidang Kebijakan Publik, Satria Hamid, menjelasÂkan bahwa kenaikan harga BBM langsung berdampak ke harga karena ada efek psikoloÂgis. Sedangkan penurunan harÂga BBM tidak memiliki efek seÂrupa. “Ada efek psikologis yang mempengaruhi harga (sembaÂko) saat kenaikan harga BBM,” kata Satria, Minggu (3/4/2016).
Di samping itu, penurunan harga BBM juga tidak langÂsung berpengaruh terhadap harga bahan pokok di pasaran karena adanya faktor-faktor pembentuk harga yang lain, seperti kondisi infrastruktur, pungutan-pungutan di perÂjalanan, kurs rupiah, upah peÂkerja, dan sebagainya. “Harus dilihat juga komponen yang lain karena BBM hanya salah satu komponen biaya. Ada juga faktor kurs rupiah, UMP, biaya jembatan timbang. Jadi tidak serta merta (harga bahan pokok) turun,” paparnya.
Meski demikian, pihaknya memastikan penurunan harga BBM bakal berdampak pada harga barang-barang. Harga baÂhan pokok dan barang-barang lainnya secara umum akan segera turun juga. “Pasti ada dampaknya, paling lama 2 bulan lagi. Tapi dampaknya beda-beda untuk tiap barang, industri,” tanÂdasnya.
(Yuska Apitya/dtkf)