BANDUNG, TODAYÂ – Pelatih Persib Bandung Dejan Antonic masih memiliki banyak peÂkerjaan rumah terkait mental para pemainÂnya. Faktor mental diduga mempengaruhi kurang optimalnya permainan Persib. Salah satunya masih banyaknya umpan-umpan panjang yang tidak masuk dalam skenario permainan Persib.
Anehnya, pada saat latihan para peÂmain lebih efektif memainkan umpan-umpan pendek. Ini yang jadi perhatian pelatih untuk terus memompa kepercayÂaan diri para pemain pada laga sesungÂguhnya.
“Bisa dilihat tadi, saat latihan pemain bagus passing tapi pas main amburadul. Saya bingung kenapa. Mungkin terlalu banyak nerÂvous, gugup, nggak tahu. Coba lihat tadi latihan tak ada long pass dari 1 jam 15 menit cuma tiga kali,” pujinya kepada wartawan di Lapangan Progresif, Kamis (7/4/2016).
Tapi penampilan para penggawa Persib berbeda saat pertandingan sesungguhnya. Saat lawan Arema di final , Persib terlalu banyak long pass. “Kita bicara jangan banyak main long pass, kita coba tiki taka. Tapi kadang pemain dengar kadang pemain tidak dengar,” ujarnya.
Ia menyadari sebagai pemain Persib, memiÂliki tekanan hebat agar setiap laga berakhir denÂgan kemenangan. Beban tersebut yang membuat pemain sulit tampil lepas dan terlalu tegang mengÂhadapi duel penentuan.
“Ada tekanan, memÂbuat pemain ada yang tak percaya diri, mungkin karena ada tensi. Saya tidak tahu. Mungkin peÂmain yang lebih tahu,” katanya.
Sebagai pelatih, DeÂjan mengaku memahami kondisi pemain di dalam lapangan. Ia pun sadar pemain yang dilatihnya baru latihan efektik selaÂma 40 hari. “Saya senang hari ini dan kemarin para pemain sudah melakukan apa yang saya inginkan. Oke kadang-kadang ada masalah long pass, tapi posisi bola kita tetap unggul dari laÂwan,” jelasnya.
Ia menilai dari total passing Persib lawan Arema tercatat Persib masih unggul 111 berÂbanding 88. Tapi, dari 111 passing itu, 50 dianÂtaranya long pass.
“Saya enggak suka melihat itu, karena biÂasanya dulu saya di Kitchee saya minta pemain jangan cuma main-main dan bawa bola. Tapi harus efektif membawa perubahan. Saya ingin tim ini bisa tampil lebih percaya diri,” ujar arsiÂtek asal Serbia itu.
Atas banyaknya kekurangan timnya, Dejan menilai program latihan dengan dihadiri lengÂkap seluruh pemain menjadi sangat penting. Termasuk program pemusatan latihan yang beÂlum terlaksana akibat banyaknya agenda turnaÂmen.
“Ada proses latihan bersama-sama untuk membuat tim yang bagus dan istimewa. Tanpa latihan, sulit bagi pelatih mananpun termasuk Jose Mourinho pun tak bisa seperti itu,” ujarnya.
Siapkan Tim Dalam Mini Preseason
Setelah rampung melakoni turnamen Piala Bhayangkara, Persib mulai menata lagi kekuaÂtan mereka. Misi bangkit yang diusung Dejan Antonic dalam menyambut gelaran IndoneÂsia Soccer Championship pun membuat dia menggenjot pasukannnya dengan program latiÂhan. Fokus pertama dia adalah materi pressing dan ketahanan fisik. Karena dalam hitungan pekan turnamen berbentuk liga itu akan segera bergulir.
“Kita fokus ke latihan karena sebentar lagi liga akan dimulai dan kita harus bisa main 90 menit. Kalau tidak ada power dan stamina, susah sekali tapi sekarang kita ada sekitar 2 minÂggu untuk menambah yang itu,†ujar Dejan di Lapangan Progresif, Kamis (7/4).
Menurut Dejan, program yang sudah dia rancang sejak awal sulit terlaksana karena banyak turnamen yang diikuti Persib. Itu yang membuat timnya kehilangan fokus ditambah tidak adanya pemusatan latihan yang biasa diÂlakukan di preseason. Dia pun berharap proÂgram yang sudah dirancang selama beberapa pekan ke depan tidak akan terganggu lagi.
“Sekarang 3 minggu yang terakhir, kita harÂus bikin seperti mini preseason, puji Tuhan kita bisa mendapatkan as much as we can dalam waktu yang ada,†lanjutnya.
Dejan pun berharap di sisa waktu yang ada timnya bisa melakukan training centre sebelum dimulainya ISC. Dia melihat pemusatan latihan sangat penting dalam perjalanan sebuah tim karena di saat itu mereka akan mendekatkan diri satu sama lain. Kekompakan di lapangan memang bisa terbentuk jika antar punggawa punya kedekatan emosional.
“Ada TC, ada pertandingan dan ada ujicoba. Kalau ada TC biasanya penting karena hidup sama-sama, latihan sama-sama, makan sama-sama, bercanda sama-sama dan itu bikin team work. Mungkin habis Ciamis kita coba bikin cuma 5-7 hari cukup buat tim untuk kerja sama-sama,†pungkasnya.
(Imam/net)