PYONGYANG, TODAY – PeÂmimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengklaim telah melakuÂkan uji coba rudal balistik dari kapal selam. Langkah ini diseÂbutnya sebagai sebuah ‘kesukÂsesan yang membuka mata’. Dengan teknologi yang merÂeka punya, pemimpin Korut ini mengklaim bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyerang Korea Selatan dan Amerika Serikat kapan saja.
Seperti dilansir AFP, MinÂggu (24/4/2016), media lokal setempat melaporkan AS berÂsama Inggris mengatakan denÂgan jelas bahwa peluncuran rudal tersebut melanggar resÂolusi dewan keamanan PBB. Mereka meminta negara terseÂbut untuk menahan diri untuk melakukan langkah lanjutan karena dapat merusak sejumÂlah kawasan.
Menteri Pertahanan KoÂrea Selatan mengatakan rudal tersebut sebagai sebuah kegaÂgalan. Karena saat dilepaskan dari kapal selam di Laut Jepang misil tersebut terbang hanya sejauh 30 kilometer atau sekiÂtar 18 mil. Untuk disebut sukses rudal harus dapat terbang seÂjauh 300 kilometer.
Namun Korut seperti diÂberitakan kantor berita Korut KCNA, bersikeras mengatakan bahwa tes yang disebut dimoÂnitor langsung oleh Jong Un ini memiliki ‘kehandalan sistem peluncuran misil bawah laut’. Disebutkan juga bahwa peÂmimpin Korut itu mengatakan bahwa Pyongyang saat ini telah mampu menyerang wajah boneka Korea Selatan dan imÂperialis AS kapan saja.
“Kesuksesan yang memÂbuka mata semua pihak ini merupakan satu lagi hadiah berharga dari ilmuwan pertahÂanan dan para teknisi untuk peÂmimpin dan partai,†ujar Kim Jong Un menambahkan.
Militer Korea Selatan (KorÂsel) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) menempatkan raÂtusan peluncur roket di sepanÂjang perbatasan kedua negara, atau yang dikenal dengan nama zona demiliterisasi (DMZ).
“Korut telah mengerahkan sekitar 300 sistem peluncur roket di sepanjang perbatasan dengan Korsel, ini membuat Seoul berada dalam jangkaun serangan,†ucap seorang pejabat Korsel, yang berbicara dalam kondisi anonim, sepeti dilansir Sputnik pada Minggu (24/4).
Sumber itu menuturkan, Korut sejatinya telah menemÂpatkan peluncur roket sejak akhir tahun 2014 lalu. Namun, ini untuk pertama kalinya KoÂrut mengerahkan peluncur roket dengan jumlah sebanyak itu, secara sekaligus.
“Jumlah peluncur roket akan menambah jumlah Multiple Launch Rocket System (MLTR) dan juga artileri jarak jauh di sepanjang jalur DMZ menjadi lebih dari 600 unit,†sambung sumber itu.
Dirinya menambahÂkan, dengan jumlah terseÂbut Korut dapat menemÂbakkan 9.000 roket secara bersamaan. Dimana, menuÂrutnya ini akan membawa keÂhancurkan besar pada Korsel, karena mereka tidak memiliki sistem anti-rudal yang dapat mencegat ancaman ini.
Sebuah gambar dari televisi nasional setempat memperÂlihatkan Kim sedang berada di atas dek kapal selam sebeÂlum menyaksikan tes melalui teropong lalu mengadakan pertemuan dengan kru serta ilmuwan. Beberapa gambar memperlihatkan misil terseÂbut dengan ‘The North Star’ yang termampang badan misil, melambung keluar dari dalam air dan terbang ke langit, meÂninggalkan segumpal besar asap di atas permukaan laut.
(Imam/dtk)