Untitled-11BOGOR TODAY – Solidaritas Aksi Alumni (SAA) IPB merencanakan melakukan ke­giatan bakti sosial kepada masyarakat lingkar kampus tepatnya kepada keluarga yang bekerja sebagai ojek kampus IPB Dra­maga, yang sampai saat ini tuntutannya belum tercapai.

Koordinator SAA-IPB Harry Ara Huta­barat menyatakan, tidak akan membiarkan berlarut-larut maslaah yang dihadapi para tukang ojeg. “Alumni IPB dalam hal ini SAA IPB akan mendampingi dan menggandeng mereka (ojek kampus, red) agar mereka ti­dak merasa sebagai warga negara kelas 2 di republik yang sudah merdeka lebih dari 71 Tahun ini. Sementara bakti sosial itu ben­tuknya pembagian beras kepada kepala keluarga pengojek kampus. Beras ini tentu bukan sebatas pemberian belaka, namun ini adalah simbol kepedulian alumni dan keberpihakan kami terhadap mereka yang lemah dan perlu pendampingan. Jadi bu­kan fisik berasnya, namun simbol mereka juga perlu kehidupan. Karena tidak mung­kin IPB akan mampu memberdayakan saudara kita di Papua, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan seterusnya jika ma­salah di lingkar kampusnya sendiri tidak mampu diselesaikan dengan win win solu­tion,” papar Harry, kemarin.

BACA JUGA :  Waspada! Ini Dia 8 Cara Mencegah Tertular Flu Singapura

Harry masih berharap, ada titik temu kepentingan antara masyarakat lingkar kampus dengan pihak IPB. Namun sambil proses itu berjalan SAA-IPB akan memberi­kan perhatian pada pengojek lingkar kam­pus IPB, khususnya keluarga ojek.

“Solidaritas ini juga mengajak alumni IPB lainnya agar semakin peka dengan ke­adaan sosial masyarakat, bukan hanya di lingkar kampus namun dimanapun alumni IPB berada harus semakin peka terhadap lingkungan sosialnya,” tandasnya.

Harry menegaskan, jika pihaknya tidak akan membiarkan kampus menjadi tempat yang tidak humanis bagi masyarakat seki­tar.

“Kalau mau bicara green kampus men­gapa pohon pohon di IPB semakin sedikit, mengapa banyak pohon ditebang, bahkan itu adalah pohon besar yang sangat dibu­tuhkan lingkungan hidup di area kampus. Apa konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal, red) IPB saat ini?. Apakah dampak sosial dihilangkan, Apak­ah benar tidak ada roda dua di kampus dapat mengakibatkan pencemaran udara di lingkungan kampus yang melebihi baku mutu lingkungan (bml) sudah parah sekali kah masyarakat yang usaha ojek mence­mari kampus kami ini,” tanya dia, kema­rin.

BACA JUGA :  Membuat Sambal Leunca Cabai Hijau untuk Santapan saat Makan Bareng Keluarga

Harry menduga, Rektor IPB sudah tidak punya visi kerakyatan dan jiwa Pancasila dalam memimpin IPB. Maka itu, SAA-IPB mengajak seluruh civitas akademik untuk berani melawan arus kebijakan kerdil IPB.

“Para dosen IPB, engkau ajarkan kami arti idealisme, arti kepekaan sosial, arti membela rakyat khususnya yang lemah. Sekarang kami punya spirit itu, dan kami yakin para dosen dan staf khususnya alumni dapat bersama-sama menyatakan untuk merevisi program go green khu­susnya untuk saudara kita yang memiliki mata pencaharian dari ojek kampus dan para pedagang kampus,” tegasnya.

(Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================