Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
JAKARTA, TODAY-Menteri Pemuda dan Olahraga (MenÂpora), Imam Nahrawi, merasa sangat kesal dengan kerusuÂhan suporter yang terjadi di laga lanjutan Torabika SocÂcer Championship (TSC) antara PS TNI melawan Persegres Gresik United di Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu (22/5). Ia pun mengancam bila kerusuhan suÂporter terulang lagi akan menghentiÂkan ajang tersebut.
Sebagaimana diketahui, laga yang berÂkesudahan dengan skor imbang tanpa gol ini harus tercoreng. P a s a l ny a , pada pertandÂingan tersebut terjadi kerusuÂhan yang meÂnyebabkan beÂberapa suporter terluka, berunÂtung tak ada korÂban jiwa dalam kerusuhan itu.
Namun, sekitar 50 orang suÂporter yang mayoritas berasal dari pendukung Gresik United harus dilarikan ke rumah sakit, lantaran mengalami luka serius. Bahkan, di antara para korban itu adalah wanita dan anak-anak.
“Adanya kejadian seperti itu artinya enggak ada kepastian dan jaminan terhadap keamanan suporter yang datang langsung. Jadi kalau suporter enggak ada jaminan sementara korban terus berjatuhan buat apa TSC diteruskan,†kata Imam di sela-sela acara penutupan Tour de Flores 2016 yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lebih lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan ingin melihat reguÂlasi yang sudah dibuat PT Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku penyelenggara ajang ini. Sebab ia menilai ada yang salah dari reguÂlasi yang ada.
“Saya mau lihat regulasinya nanti itu harus betul-betul meÂmastikan ada tindakan tegas kepada klub dimana suporter itu harus diberikan arahan agar kejadian seperti tidak terulang lagi,†ucapnya.
“Bagi yang melanggar harus diberikan sanksi yang berat, conÂtohnya mendapat sanksi berupa pengurangan poin, denda, dan pencoretan klub dari ajang ini,â€
PSSI Panggil PT GTS
PSSI merasa Torabika SocÂcer Championship (TSC) sudah menjadi wilayah mereka sejak sanksi FIFA dicabut. Melihat banÂyaknya kerusuhan yang terjadi, PSSI akan memanggil PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku opÂerator kompetisi.
Sejak bergulirnya TSC yang dikelola oleh PT. GTS, sejumlah insiden telah terjadi. Salah saÂtunya adalah tewasnya suporÂter Persija Jakarta, Muhammad Fahreza, yang disebut-sebut akibat dipukuli oleh oknum aparat saat laga berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Tak hanya itu, bentrokan antarsuporter juga terjadi pada pertandingan antara Persegres Gresik United melawan PS TNI di Stadion Petrokimia, Minggu (22/5). Ada sekitar 50-an suporÂter yang mengalami luka-luka dan patah tulang akibat kejadian tersebut.
Ketua Umum PSSI SemenÂtara, Hinca Pandjaitan, sangat menyesalkan kejadian tersebut, yang dinilainya lantaran kurangÂnya keamanan. Oleh karenanya, PSSI ingin mendengar langsung penjelasan dari PT. GTS pada pertemuan Rabu (25/5) menÂdatang.
“Berkaitan dengan kompeÂtisi di bawah GTS dalam dua minggu terakhir, kami menyeÂsalkan jatuhnya korban di pihak penonton dan pemain. Exco PSSI mengatakan bahwa PSSI berempati sangat terhadap keluÂarga, belasungkawa yang dalam kepada korban yang telah berÂjatuhan,†ujar Hinca.
PSSI meminta kepada GTS untuk memperbaiki cara kerja terutama security, agar tidak jatuh korban lagi. Maka hari ini pihaknya mengirimkan surat unÂtuk memanggil GTS pada Rabu (25/5), agar melaporkan yang terjadi dan bagaimana menganÂtisipasinya.
“Sekadar diketahui pertandÂingan yang dikelola GTS ini ketika PSSI belum on. Karena ini sudah on, maka seluruh pertandinÂgan di seluruh wilayah Inonesia adalah wilayah PSSI. Maka itu kami akan memanggilnya untuk mencari jalan keluar bagaimana mencegah kejadian serupa di pertandingan-pertandingan seÂlanjutnya,†kata dia.
(net)
Bagi Halaman