SEBANYAK 77 mahasiswa STIA Menara Siswa Bogor blusukan ke empat Desa yang berada di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Mereka menggelar kuliah pengabdian masyarakat (KPM). Empat desa tersebut diantaranya Desa Benteng, Desa Cibadak, Desa Bojong Rangkas, dan Desa Tegal Waru.
Oleh : Hendi Novian
[email protected]
Kegiatan yang dibuka Sekretaris Camat Ciampea, Sutisna. KPM ini untuk menÂdidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta berjiwa penuh pengabdian dan memiliki rasa kepekaan dan tanggungjawab yang besar terhadap masyarakat. “Saya berharap para mahasiswa ini bisa membantu kami dalam mendampingi masyarakat agar bisa memberikan kontribusi yang baik bagi Kabupaten BoÂgor,†ucap Sutisna.
Salah satu Dosen Pembimbing kelompok kerja VI, yang bertuÂgas di Desa Tega Waru, SafruÂdin, mengatakan, dirinya sangat berharap agar para Mahasiswa mampu mengimplementasikan pelajaran yang telah dienyam selama berada di Kampus STIA Menara Siswa. “Sebagai MahaÂsiswa yang sudah mendapat pembelajaran sebelumnya di Kampus, maka kita sudah seÂmestinya bisa mempraktekan dari teori yang selama ini diÂdapat dalam ruang kelas. Kita harus bisa berperan aktif bersaÂma Masyarakat setempat untuk berkontribusi,“ kata Safrudin.
Desa Tegal Waru yang memiliki letak georapis seluas 38843 hekÂtar kini dihuni 13.000 jiwa lebih, dengan potensi wilayah hasil bumi, selain UKM yang bergerak dibidang pembuatan tas yang sudah dikenal diseantero Bogor Raya. Bahkan Kepala Desa Tegal Waru. Khaerudin menjelaskan hasil buah tangan warganya seÂbagai pembuat tas menjadi priÂmadona di kampungnya. “Pada tahun 2013 UKM ini menjadi unit UKM unggulan, sehingga mendapat berbagai pengharÂgaan serta pengukuhan dari Dekranasda Kabupaten Bogor,“ papar Khaerudin.
Lebih lanjut, Khaerudin mengÂharap kedatanagan para MahaÂsiswa STIA Menara Siswa bisa memberikan pembelajaran berÂharga bagi Masyarakat yang dipÂimpinnya, menurut dia sistem Administrasi Pedesaan masih banyak mengacu pada sistem kearifan lokal, sementara kini Pemerintah Pusat mewajibkan semua Masyarakat dan perangkat Desa wajib melek Iptek. “Semoga dengan kedatangan para maÂhasiswa ini bisa memberikan manfaat bagi Desa Tegal Waru, terutama disistem Administrasi Negara, agar kedepan ketika para Mahasiswa sudah selesai dalam tugas pengabdiannya warga kami setidaknya sudah mengerti tenÂtang Tata Kelola dan Administrasi Negara tentunya,†pungkasnya.
Adapun keempat kelompok kerja tersebut memiliki delapan belas anggota untuk setiap keÂlompoknya, seperti kelompok empat yang diketuai Suarno dengan penempatan pengabÂdian di Desa Tegal Waru. Ia berÂsama ketujuh belas anggotanya langsung menggelar diskusi guna menyasar kondisi warga yang memang sangat penting untuk mendapatkan pendampingan selain sektor UKM, Keamanan dan Kesejahteraan juga beberÂapa sektor lainnya. “Kita harus memilah sektor mana yang haÂrus menjadi prioritas utama seÂlain sektor lainnya. Selain itu kita harus bisa menyalurkan semua teoritis yang sudah kita dapatkan selama di kampus,†ujarnya.