CIBINONG, TODAYÂ – Indonesia terkenal sebagai negara maritim. DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor pun mengingatkan hal itu dengan menggelar Festival BahaÂri Nusantara di Kantor DPC PDI Perjuangan, Minggu (8/5/2016).
“Hari ini (Minggu, red), PDIP di seluruh Indonesia serentak mengadakan festival seperti lomba mancing atau bakar ikan laut mulai pukul 09.00 WIB,†ucap Ketua DPC PDIP KabupatÂen Bogor, Budi Sembiring.
Festival ini bukan hanya menangkap atau membakar ikan laut, sambung Budi, tetapi juga memperkenalkan dan membiasakan masyarakat untuk mengonsumsi ikan laut.
“Ada 12 jenis ikan laut yang kami hadirkan dan perkeÂnalkan kepada masyarakat. Seperti ikan kowe, baronang, cumi, tongkol, pari dan lainÂnya. Festival bahari nusantara ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo yang ingin mengembalikan poros maritim negara ini,†katanya.
Sementara itu, menurut koorÂdinator acara, Haryanto, selain acara Festival Budaya Nusantara, DPC PDIP Kabupaten Bogor juga mengadakan Banteng Musik FesÂtival, lomba paduan suara dan lomba penataan kesekretariatan.
“Banteng musik festival dan lomba paduan suara ini untuk menggali potensi bermusik anak-anak muda. Untuk paduan suara tingkat SMU lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu perjuangan dan daerah,†kata Haryanto.
Dalam acara Festival Bahari Nusantara tingkat DPC ini juga dihadiri kader senior partai sepÂerti mantan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya dan mantan Wakil Bupati Bogor, Karyawan Faturachman.
Rudi Harsa berharap, kader PDIP baik di Bogor, Jawa Barat atau Indonesia harus terus berÂjuang mewujudkan cita-cita Bung Karno yang belum selesai. “Kader PDIP dimanapun berada harus terus berjuang mewujudÂkan cita-cita Bung Karno seperti ekonomi kerakyatan yang beruÂjung ke kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,†ujar Rudi.
Sementara Karyawan FaturaÂchman yang juga pernah menÂjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor menambahkan, bangsa ini harus menguatkan ideologi bangsa yaitu pancasila.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilau luhur dari seluruh wilayah di nusantara. Pancasila bukan agama dan tidak akan menjadi agama, tetapi ideologi sebagai pemersatu bangsa,†papar KarÂfat.
(Rishad Noviansyah)