Untitled-3BAYERN Munich bakal menjadikan Allianz Arena sebagai neraka bagi Atletico Madrid saat kedua bentrok dalam leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (4/5/2016)

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Bayern memang dalam ke­adaan sulit usai kalah 1-0 dalam leg pertama di Vicente Calderon tengah pekan kemarin.

Untuk memuluskan jalan ke Final Milano, The Bavarians ha­rus menang dengan margin skor dua gol. Dengan dukungan oe­nuh publik Allianz Arena, skuad arahan josep ‘Pep’ Guardiola itu pun siap mewujudkannya.

Pasalnya, pada leg pertama, Manuel Neuer dkk, bermain be­gitu dominan dan menciptakan banyak peluang. Namun, gol in­dah yang diciptakan Saul Niguez mengubur dominasi Die Roten yang pertahanannya dibuat compang-camping.

Bayern turun di laga ini nan­ti dengan mengusung sedikit kekecewaan setelah akhir pe­kan kemarin dipaksa menunda pesta juara Bundesliga Jerman dengan hasil imbang melawan Borussia Monchengladbach. Mereka harus bisa mengubah kekecewaan itu jadi motivasi untuk menang.

Pasalnya, Atletico bukan lawan mudah. Atletico tak bisa diserang sembarangan dan mer­eka sudah membuktikannya di leg pertama. Selain itu, Atletico menyimpan hampir semua pe­main intinya saat melawan Rayo Vallecano di La Liga Spanyol akhir pekan lalu, di mana mere­ka menang 1-0 lewat gol Antoine Griezmann yang baru masuk di babak kedua dan sukses men­jaga peluang untuk jadi juara.

Bagi Atletico, setidaknya 90 menit di Allianz Arena bakal terasa seperti neraka. Namun, itu bukan berarti Atletico bakal tumbang dengan mudah. Los Colchoneros juga punya se­galanya yang dibutuhkan un­tuk mengubah Allianz Arena jadi neraka bagi tuan rumah, meninggalkan mereka terbakar di dalamnya, keluar dengan se­lamat dan melangkahkan kaki ke Milan.

BACA JUGA :  Hilang Sejak Lebaran, Lansia Penderita Stroke Ditemukan di Dalam Sumur

Gelandang serang bayern, Franck Ribery oun tak sabar un­tuk menjajal kesolidan lini be­lakang Los Rojiblancos. Pemain Prancis itu pun merasa dirinya harus bermain di laga penting itu. Setelah pulih dari cedera punggung, Ribery harus puas duduk di bangku cadangan dan kemudian masuk jadi pemain pengganti, ketika Bayern kalah 0-1 di leg pertama.

Pesepakbola 33 tahun itu kemudian tidak bermain akhir pekan lalu ketika Bayern di­imbangi 1-1 oleh Borussia Mo­enchengladbach, membuat Die Roten belum bisa memastikan titel Bundesliga, akibat menge­luhkan punggungnya.

“Saya sudah jauh lebih baik. Saya sudah melakukan sejumlah aktivitas lari dan akan melanjut­kannya dengan berlatih bersa­ma skuat pada hari Senin. Saya siap untuk pertandingan la­wan Atletico. Saya benar-benar menantikan untuk bermain melawan mereka. Saya harus bermain,” kata Ribery kepada Kicker yang dikutip Soccerway.

Keberhasilan lolos ke fi­nal dan menjadi juara akan menjadi kado terindah bagi Pep yang akan hengkang ke Manchester City pada musim depan. Guardiola diwarisi ge­lar juara Liga Champions saat bergabung dengan Bayern pada 2013, tapi dia malah gagal berturut-turut pada semifinal turnamen ini musim berikut­nya, yakni kalah oleh Real Ma­drid pada 2014 dan disingkir­kan bekas klubnya, Barcelona, musim lalu.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Soto Ayam Bening Kuah Kaldu yang Segar dan Nikmat

Harapannya mencapai Final Liga Champions pertamanya se­jak Barcelona yang saat itu dia tukangi mengalahkan Manches­ter United 3-1 pada 2011 menjadi berantakan setelah gol dari aksi cemerlang Saul Niguez mem­buat Atletico menang 1-0 pada leg pertama.

Karena Guardiola akan berlabuh ke Manchester City, ini adalah peluang terakhirnya menguasai Eropa bersama Bayern, yang menjuarai Piala Eropa untuk pertama kalinya setelah menaklukkan Atletico pada final 1974.

“Ini belum berakhir. Kami masih memiliki peluang. Jika kami kalah, Anda boleh bunuh saya. Namun kami masih pu­nya peluang,” kata Guardiola kepada wartawan, seperti di­lansir Reuters.

Pelatih Atletico, Diego Sime­one, juga yakin peluang untuk timnya masih terbuka. “Ber­main di Muenchen berarti tim itu akan punya pendukung yang menyokongnya. Namun kami memiliki peluang mencetak satu gol tandang,” ucap Simeone.

Berbeda dengan Bayern yang tak meyakinkan saat per­tandingan liga pada Sabtu pe­kan lalu, tim asuhan Diego Sime­one justru cemerlang di Spanyol dengan memenangi enam per­tandingan liga terakhirnya dan empat kali berturut-turut clean sheet atau tidak kebobolan.

Atletico menyamai perole­han poin Barcelona, yang memuncaki klasemen setelah mengalahkan Rayo Vallecano 1-0 pada Sabtu, 30 April 2016. “Kita akan saksikan mana yang menciptakan paling ban­yak peluang,” tutur Simeone seusai pertandingan melawan Rayo.

(Rishad/Net)

============================================================
============================================================
============================================================