Untitled-5Ini merupakan kali pertama mereka tampil di partai puncak kompetisi antar klub Eropa sejak terakhir kali merasakannya pada 2006/2007 di Liga Champions saat kalah dari AC Milan.

Liverpool melaju ke final musim ini usai menyingkir­kan Borussia Dortmund secara heroik di semifinal. Bagi Liver­pool, ini jadi satu-satunya ajang untuk menyelamatkan musim ini. Mereka sudah gagal di tiga ajang domestik, Liga Inggris, Piala Liga Inggris dan Piala FA.

Bagi Liverpool, ajang final kali ini seakan menjawab ker­induan selama sembilan tahun untuk berlaga di babak puncak kompetisi antarklub Eropa. Sementara untuk raihan trofi, Liverpool sudah 11 tahun tak merasakan juara di kompetisi antarklub Eropa. Gelar juara Liga Champions pada musim 2004/2005 menjadi trofi terakh­ir yang mereka gapai yang juga melawan AC Milan.

Kemenangan itu didapat dengan cara yang sensasional setelah mampu bangkit dari ketertinggalan 0-3 di babak pertama. Liverpool mampu me­maksa laga lanjut hingga babak adu tendangan penalti, hingga akhirnya menjadi juara.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova

Liverpool sudah pernah tiga kali menjadi juara Piala UEFA, sebelum berganti menjadi Liga Europa. Mereka menjadi juara ditahun 1972-73, 1975-76 dan yang terakhir di musim 2000-01. Sementara itu, Sevilla menjadi tim yang paling banyak menjadi juara turnamen ini sejak bergan­ti nama menjadi Liga Europa. Mereka sudah memenanginya sebanyak empat kali.

Dalam sesi wawancara den­gan UEFA, Klopp menyebut Liv­erpool dan Sevilla punya kekua­tan sama besar untuk menang. Manajer asal Jerman itu menye­but kedua tim punya kans 50:50 dan tidak ada yang berstatus favorit. Bersenang-senang me­nikmati pertandingan disebut mantan pelatih Borussia Dort­mund itu akan bisa membawa Liverpool pada kemenangan.

BACA JUGA :  Menu Makan Spesial dengan Nasi Goreng Kari Cumi yang Lezat dan Sedap

“Situasinya 50:50. Tidak ada yang jadi favorit, tidak ada yang sudah separuh jalan (menuju juara). Ini pertandingan yang sen­git dengan semua keadaan yang menyertainya – ketegangan jelang final dan hal-hal seperti ini. Tapi buat saya, semakin besar tekanan­nya semakin keren,” ujar Klopp.

“Ini bukan soal mengeluar­kan segenap kemampuan yang Anda punya, ini soal permainan. Permainan yang bisa bekerja dengan bersenang-senang, den­gan keyakinan, dengan kerja sama dan mimpi bersama jelang pertandingan, dan melakukan segalanya untuk membuat mim­pi itu menjadi kenyataan di atas lapangan,” katanya.

“Tidak ada yang bisa men­jamin, tapi semuanya mungkin saja, buat saya hal itu sudah cukup untuk membuat saya an­tusias menghadapi pertandin­gan. Jadi saya antusias dengan kesempatan yang kami punya di Basel,” lanjut dia.

============================================================
============================================================
============================================================