rkbisJAKARTA, TODAY—Peningkatan penggu­naan kartu pembayaran elektronik di negara berkembang dan negara maju telah mendo­rong pertumbuhan tingkat konsumsi.

Di Indonesia, dari 2011-2015, penggunaan pembayaran dengan kartu elektronik, sep­erti kartu kredit, kartu debit, dan kartu kartu pra bayar, menyumbang USD 2,17 miliar atau sekitar Rp 28,2 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal ini didapat dari hasil study Moody Analytics untuk Visa “The Impact of Elec­tronic Payments on Economic Growth”, yang menganalisa dampak pembayaran elektronik terhadap pertumbuhan ekonomi di 70 nega­ra antara tahun 2011 sampai dengan 2015.

BACA JUGA :  Membuat Sambal Leunca Cabai Hijau untuk Santapan saat Makan Bareng Keluarga

Peningkatan penggunaan pembayaran elektronik tiap ta­hunnya juga menciptakan 62.960 lapangan pekerjaan baru di Indo­nesia antara 2011-2015.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad, mengatakan tren pem­bayaran elektronik yang semakin meningkat ini dapat dilihat seb­agai sesuatu yang memberikan banyak manfaat bagi perekono­mian Indonesia.

“Apabila kita dapat mengajak seluruh Iapisan masyarakat Indo­nesia mengakses pembayaran se­cara elektronik, maka bisa dibay­angkan bagaimana manfaatnya bagi perekonomian di Indonesia. Visa akan terus mendukung ger­akan Nasional Non-Tunai Bank Indonesia dan bekerja sama dengan bisnis lokal, pemerintah dan pemangku kepentingan di industri untuk melanjutkan dan memperluas penggunaan pem­bayaran elektronik di Indone­sia,” kata Ellyana dalam media briefing di Plaza Office Tower, Jakarta, Kamis (19/5/2016).Beberapa poin penting lainnya dari hasil studi ini:

============================================================
============================================================
============================================================