Kacamata yang digunakan seseorang bukan saja menjadi pemanis penampilan. Lebih dari itu, kacamata juga memiliki fungsi kesehatan yang seharusnya disadari pemakainya.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Penggunaan kacamata adalah satu cara dalam merawat mata dan buÂkan sebuah sarana yang berfungsi menyembuhkan penglihatan. Salah satu fungsi yang sering dilupakan adalah fungsi sebagai protektor mata dari kerusakan yang bisa disebabkan oleh sinar ultraviolet.
Paparan sinar ultraviolet dalam jangka waktu tertentu pada mata bukan saja bisa menyebabkan kerusakan pada permukaan kuÂlit kelopak mata. Bagian dalam mata, seperti kornea, lensa, dan bagian lainnya pun berpoÂtensi mengalami kerusakan. Bahkan, sinar ulÂtraviolet diduga ikut berperan bagi timbulnya katarak dan menurunnya fungsi makula mata (area bintik mata yang paling sensitif terhadap rangsangan sinar).
Kerusakan kelopak mata akibat terpapar sinar ultraviolet sama seperti kerusakan kulit lainnya di dalam tubuh manusia. Jika terjadi dalam jangka waktu lama dan tidak diantisipasi, hal tersebut memungkinkÂan tumbuhnya kanker kulit.
Paparan sinar ultraviolet secara langsung yang menerpa kornea mata berisiko menyeÂbabkan keratitis. Kondisi ini merupakan perÂadangan kornea yang memberikan sensasi perih dan bengkak pada bagian mata ini. BerÂjemur adalah salah satu kegiatan yang mungÂkin menjadi penyebab keratitis.
Sinar ultraviolet bisa sampai ke retina. Kondisi ini biasa dialami oleh mereka yang menyaksikan sinar matahari langsung saat terjadi gerhana matahari
Karena memiliki fungsi yang demikian penting dalam melindungi mata, maka kaÂcamata juga wajib memiliki beberapa syarat, baik dalam bentuknya maupun bahan lenÂsanya. Kacamata yang baik harus mampu menghalangi maÂsuknya sinar ultraviolet. Oleh karena itu, kaÂcamata sebaiknya memiliki frame yang besar melingkar menutupi mata dan sekitarnya. Hal ini perlu, mengingat sinar bisa saja masuk dari sisi-sisi mata yang oleh frame biasa belum tenÂtu bisa terlindungi.
Kacamata yang bagus untuk melindungi mata adalah yang memiliki lensa yang mamÂpu memblokir minimal 70 persen cahaya yang masuk. Bahkan beberapa pihak menyarankan agar lensa bisa menyaring hampir seluruh sinar ultraviolet A dan B sekaligus. Jika saat mencoba kacamata di depan cermin, Anda masih mampu melihat bayangan mata Anda dibalik kacamata hitam, mungkin kemamÂpuan lensa kacamata tersebut dalam memÂblokir cahaya masih terlalu rendah.
Carilah lensa yang memiliki warna atau kegelapan lensa yang merata. Untuk menguji, pegang kacamata dengan lengan lurus ke deÂpan. Lihat lurus di kejauhan melalui kacamata Anda. Jika kacamata digerakkan perlahan seÂcara horizontal dan objek yang terlihat menÂjadi melengkung dan distorsi berarti lensa tersebut tidak memenuhi syarat.
Yang harus diingat adalah bahkan kacaÂmata terbaik sekalipun tidak mampu melindÂungi pemakainya dari cahaya yang terlalu terang dan berintensitas kuat. Oleh karena itu, mereka yang akrab dengan cahaya kuat saat bekerja, seperti mengelas, wajib memakai perlindungan khusus. Perlindungan khusus juga diperlukan bagi siapa pun saat memerhaÂtikan cahaya matahari langsung, terutama jika memperhatikan kejadian gerhana.