Sudah banyak studi dilakukan untuk melihat dampak dari kebiasaan merokok terhadap kesuburan seseorang. Hasilnya hampir semua studi menemukan bahwa memang pria dan wanita, keduanya bisa mendapatkan efek negatif dari rokok.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Studi terbaru yang dilakuÂÂkan oleh para peneliti di American Center for Reproductive Medicine pun berakhir pada kesimÂÂpulan yang sama khususnya untuk perokok pria. Dengan membandÂÂingkan data dari sekitar 6.000 partisipan dalam 20 studi, peneliti mengatakan pria perokok memÂÂpunyai sperma yang lebih sedikit, bergerak lebih jelek, dan lebih banyak cacat dibandingkan spema dari pria bukan perokok.
Salah satu peneliti, Ashok Agarwal mengatakan seberapa besar pengaruh rokok ini terhaÂÂdap kualitas sperma belum dikÂÂetahui pasti. Dampak bisa jadi lebih besar dari yang telah diteÂÂmukan karena studi tak memperÂÂtimbangkan faktor lain seperti kerusakan genetik pada sperma yang juga disebut bisa terjadi oleh rokok dan memengaruhi keÂÂsuburan.
Meski demikian, belum ada penelitian lebih lanjut yang meliÂÂhat apakah kualitas sperma meÂÂningkat secara signifikan setelah berhenti merokok.
“Kami bisa mengatakan dengan jelas bahwa merokok mengubah kesuburan pria. Oleh karena itu berhenti merokok adalah saran kuat yang harus diberikan pada pasangan yang ingin memperbaiki fertilitasnya,” kata Agarwal yang studinya.
Urolog Ajay K. Nangia dari UniÂÂversity of Kansas Hospital and Medical Center menjelaskan hal ini terjadi karena tar dan bahan kimia lain dari rokok bisa memaÂÂsuki darah lalu beredar memenÂÂgaruhi air mani dan sperma di dalam testis.
Menurut dia, selama ini orang awam kebanyakan hanya menÂÂgaitkan rokok sebagai penyebab kanker paru-paru, emfisema, dan penyakit jantung.
Padahal, kandungan bahan kimia pada rokok, seperti tar dan nikotin dapat masuk ke dalam aliran darah, berÂÂjalan ke air mani dan memengaruhi kualitas sperma.
Pada pria muda, kadang dikÂÂetahui juga kasus rokok menyebabkan disfungsi ereksi. “Pada beberapa pria bahkan risiko untuk serangan jantung bisa jadi lebih tak penting daripada risiko disfungsi ereksi ini,” tutup Nangia.
Meski demikian, belum ada penelitian lebih lanjut yang meÂÂlihat apakah kualiÂÂtas sperma meningÂÂkat secara signifikan setelah berhenti merokok. (*)