Untitled-6Lupus merupakan penyakit autoimun yang bisa menyerang seluruh organ tubuh. Sayangnya, penyakit ini masih sulit dideteksi, karena gejala yang muncul mirip penyakit lain. Itu sebabnya, keterlambatan diagnosa penyakit lupus sering terjadi.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Pembina Yayasan Lupus Indonesia yang juga pakar lupus Profesor dr. Zubairi Djoerban, SpPd, KHOM, FINASIM, men­gungkapkan, penyakit lupus dikenal dengan penyakit seribu wajah. Gejala yang muncul pada seriap orang juga berbeda-beda sehingga sering kali tak disadari, seperti sakit pada persendian atau tulang, demam berkepanjangan, muncul bercak merah mirip bentuk kupu-kupu pada wajah, sering merasa lelah, anemia, hingga gangguan ginjal.

Bertepatan dengan peringatan Hari Lupus Sedunia yang jatuh pada 10 Mei lalu, organisasi Lupus Dunia pun akh­irnya meluncurkan World Lupus Fed­eration (WLF). “Merupakan suatu kehor­matan Yayasan Lupus Indonesia mewakili Indonesia sebagai International Steering Comitte untuk World Lupus Federation. Dengan adanya WLF diharapkan bisa me­nambah info perkembangan pengobatan dan riset terbaru,” ujar Zubairi.

BACA JUGA :  Obat Alami Sesak Napas yang Bisa Dicoba di Rumah, Ini Dia Caranya

Ada sekitar 200 organisasi lupus di selu­ruh dunia yang akan berkolaborasi dengan WLF. Terbentuknya WLF diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat men­genai penyakit lupus, memberikan advo­kasi, hingga dukungan kepada sekitar lima juta odapus di dunia.

“World Lupus Federation adalah suatu langkah awal untuk meningkatkan kesada­ran akan penyakit yang sulit untuk didiag­nosa, sering tidak terlihat, dan tidak dapat diduga dengan membawa organisasi lupus di seluruh dunia bersama-sama,” ujar Chris Maker, Director dari Lupus UK.

BACA JUGA :  Rahasia Orang Jepang Miliki Kulit Mulus dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

Sandra C. Raymond, President dan CEO dari Lupus Foundation of America (LFA) menambahkan, penyakit lupus selama ini belum memperoleh pendan­aan untuk riset dan kurang perhatian masyarakat.

Padahal, lupus meru­pakan masalah kesehatan yang serius. Melalui WLF, di­harapkan dapat bersama-sa­ma mengatasi masalah yang kerap dihadapi odapus, sep­erti lamanya waktu untuk mendiagnosa, kurangnya edukasi di kalangan profes­sional medis dan masyara­kat, serta masih kurang­nya pen­dan­aan un­tuk riset.

Ket­ua Yayasan Lupus Indo­nesia Tiara Savitri mengungkapkan, lupus bisa menyerang siapa saja. Berdasarkan data Yayasan Lupus Indonesia, hingga saat ini ter­dapat 17.286 orang dengan lupus (odapus) di seluruh Indone­sia. Namun, lupus bagai fenomena gunung es. Diperkirakan ter­dapat 1,5 juta oda­pus di Indone­sia. (NET)

============================================================
============================================================
============================================================