NAFSU syakhwat meÂmang membahayaÂkan jika diumbar dan dilepas begitu saja tanpa kendali. Karena itulah, kita disekolahkan di Madrasah Ramadlan yang menuh hikmah ini. Cobalah renungkan ucapan Syekh Yahya bin Al-Warraq, ‘’Barang siaÂpa merelakan anggota tubuhnya melakukan perintah nafsu syakhÂwatnya, maka dia sungguh telah menanam pohon penyesalah dalam hatinya.â€
Kita harus rajin mengecek jalur yang diÂlalui nafsu syahwat itu, agar kita terjaga dari penyesalan yang berkepanjangan. Nafsu syakhwat beragam macamnya, tidak hanya masalah seksual, melainkan juga keinginan-keinginan berlebih yang tak wajar.
Di bagian akhir Ramadlan ini, berhati-hatilah dengan “nafsu syahwat berbelanja.†Lakukan yang wajar saja. Jangan sampai sepÂerti seorang ibu. Karena besarnya discount pakaian yang ditawarkan department store, dia memborong banyak baju, termasuk 5 ptong baju untuk suaminya lengkap dengan 5 potong celana. Suaminya bertanya karena penasaran: “Mama, kok hitam semua?†IsterÂinya menjawab: “Papa, yang discount cuma yang item saja, warna lain gak discount. Ada pengumumannya ‘‘discount all ITEM’†SuaÂminya marah: “All item itu artinya semua baÂrang Ma, bukan hitam.’’
