MASYARAKAT Kota dan Kabupaten Bogor masih dihantui makanan berbahaya selama Ramadan. Pemerintah setempat menemukan makanan mengandung boraks. Sementara, Jumat (17/6/2016) dinihari, Bareskrim Mabes Polri menemukan dan menggerebek pabrik bakso berbahan tawas dan pewarna karamel.
PETRIK|YUSKA APITYA
[email protected]
Kami terus melakukan sidak di sejumlah pasar dan kaÂwasan lainnya untuk menyÂita makanan berbahaya seperti telur busuk dan takjil lontong sayur dan otak-otak yang mengandung boraks,†kata Kepala Bidang Perdaganagan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Mangahit Sinaga, Jumat (17/6/2016).
Dalam sidak ini, ribuan telur busuk di Pasar Lawangsaketeng Kota Bogor disita. Disperindag juga mendapati peredaran lontong sayur dan otak-otak yang menÂgandung boraks di Jalan Bangbarung, BanÂtarjati, Bogor Utara. “Lontong sayur dan otak-otak ini buatan pedagang sendiri,†kata Mangahit.
Di Kabupaten Bogor, jajaran Muspika Leuwiliang dikawal Petugas kepolisian, anggota Koramil dan Satpol PP Kecamatan melakukan sidak ke sejumlah pedagang di Pasar Leuwiliang.
Dari hasil inspeksi tersebut, Muspika menemukan kenaikan harga beberapa kebutuhan barang pokok, termasuk harga daging. Dari hasil inspeksi lainnya, pihak kepolisian menyita tiga bungkus barang di antaranya dua bungkus kemasan bakso yang dicurigai sudah kadaluarsa dan tahu yang berformalin.
Kapolsek Leuwiliang Kompol Nyoman Supartha mengatakan, tujuan Muspika melakukan inspeksi ke Pasar Leuwiliang, untuk antisipasi adanya pedagang nakal yang menaikkan harga seenaknya. TerÂmasuk adanya indikasi penimbunan baÂrang dan menjual ayam tiren, makanan berkedaluwarsa, dan makanan berforÂmalin.
Camat Leuwiliang Chairuka JudhiÂanto menambahkan, sidak yang dilakuÂkan Muspika merupakan agenda rutin tahunan. “Mengingat setiap bulan puasa dan mendekati Lebaran harga-harga semÂbako melambung tinggi, kami ingin harga tetap terjaga dan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran dapat terpenuhi,†ujar Chairuka.
Dia menerangkan, pihaknya akan terus melakukan sidak untuk mencegah peredaran makanan berbahaya yang coba dijual oleh oknum pedagang guna menÂcari keuntungan besar. “Momen Ramadan ini kerap menjadi celah untuk pedagang nakal yang menaikkan harga semaunya mengingat banyaknya permintaan warga. Ini harus kita cegah, juga makanan berbaÂhaya akan terus kita razia,†tukasnya.
Tak hanya itu, Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, kemarin malam, juha mengungkap sebuah pabrik pembuaÂtan bakso yang menggunakan bahan berÂbahaya di Kampung Parakansalak, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Sejauh ini, bakso diedarkan di wilayah Jabodetabek.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, Brigjen Pol Dharma PonÂgrekun mengatakan, pengungkapan terseÂbut berawal dari adanya laporan masyaraÂkat bahwa ada pabrik pembuatan bakso yang menggunakan bahan berbahaya di daerah Kemang.
Polisi pun menindak lanjuti laporan dari masyarakat dengan melakukan peÂnyelidikan lebih lanjut yang kemudian melakukan penggerebekan ke pabrik tersebut pada Kamis 16 Juni 2016 malam.
“Awalnya kita mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada tempat pemÂbuatan bakso menggunakan tawas. Kita lakukan penyelidikan dan akhirnya kita gerebek pabrik itu kemarin, sekitar pukul 10:00 WIB,†katanya saat ditemui di lokasi.