perbankan-syariah-ilustrasiASOSIASI Perbank­an Syariah Indonesia (Asbisindo) menar­getkan pertumbuhan pembiayaan bank syariah sampai akh­ir tahun bisa menca­pai hingga 12 persen year on year (yoy).

Oleh : Winda Herviana
[email protected]

Walaupun hingga kuartal I-2016, pem­biyaaan bank sya­riah masih turun. Perbankan syariah mengajukan beberapa relaksasi ke Komite Na­sional Keuangan Syariah (KNKS) agar bisa mencapai target kenai­kan pembiayaan.

BACA JUGA :  Petik Kemenangan, Timnas Indonesia di Peringkat 2 Klasemen Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sekjen Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), Achmad K. Permana mengatakan, dengan dibentuknya KNKS, bank syariah berharap ada beberapa relaksasi kebijakan yang bisa dikeluarkan pemerintah.

“Beberapa relaksasi yang nantinya kami akan ajukan ke pemerintah adalah terkait den­gan sukuk, dana APBN dan ker­inganan pajak,” ujar Achmad, Jumat (3/6/206).

BACA JUGA :  Diduga Dibunuh, Pasutri di Banten Ditemukan Tewas Membusuk Penuh Luka

Achmad yang juga merupak­an Direktur Utama Unit Usaha Syariah Bank Permata ini men­gatakan, Asbisindo mengingink­an tiga relaksasi aturan. Pertama, terkait dengan sukuk. Selama ini, penerbitan sukuk menyebabkan likuiditas bank syariah turun karena dananya disalurkan ke bank konvensional.

============================================================
============================================================
============================================================