PEMERINTAH benar-benar ditekuk para tengkulak. Daging sapi murah eks Australia yang sejatinya dipatok Rp80.000 sampai di konsumen, ternyata di pasar tetap saja
dijual Rp 100.000- Rp 120.000 perkilo. Padahal daging tersebut disalurkan melalui Bulog.
PATRICK | RISHAD NOVIANSYAH | YUSKA
[email protected]
Sejumlah bahan kebutuhan pokok, terutama daging sapi murah sudah sampai di Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor. Terdapat tiga titik pendistribuÂsian daging sapi dan sembako murah.
Ketiga titik itu, yakni Pasar Wanaherang, Kecamatan GuÂnung Putri dengan Koordinator Iwan. Arjuna Beef yang berlokasi di Kampung Semplak, Kelurahan Bubulak, KecaÂmatan Bogor Barat, dan GBB Dramaga Bulog yang berloÂkasi di Jalan Raya Dramaga.
Penelusuran Bogor Today di GBB Bulog Dramaga, dagÂing sapi murah seberat 20 ton telah datang sejak Rabu (8/6/2016) pekan lalu. Daging sapi impor dari Australia itu mulai dipasarkan Kamis (9/6/2016) pagi. “Kami langÂsung sosialisasikan ke masyarakat sekitar terlebih daÂhulu. Kemudian dilanjutkan ke wilayah lain. Sejak Kamis lalu, masyarakat yang berasal dari Dramaga dan Ciampea berbondong-bondong datang membeli daging sapi,†unÂgkap Kepala Bulog Dramaga, Encep Rahmawan, Selasa (14/6/2016).
Kemudian, lanjut Encep, pada Jumat (10/6), GBB Bulog Dramaga mendapat distribusi gula pasir, minyak goreng, dan beras. Untuk harga gula pasir dibandrol denÂgan harga Rp13 ribu per satu kilogram. Kemudian, untuk minyak goreng Rp12 ribu per satu litter. Sementara beras Rp 7.900 per kilogram. “Namun untuk jumlah distribusi beras, minyak goreng, dan gula pasir, saya belum bisa meÂnyebutkan jumlah pastinya,†terangnya.
Harga daging dan sejumlah kebutuhan pokok yang dijual Bulog, seharusnya jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar tradisional. Namun, di pasar-pasar tradisional, komoditinya tetap diotak-atik tengkulak seÂhingga harganya tetap melambung tinggi. Sebagai conÂtoh, di Pasar Gunung Batu tertanggal Senin (13/6/2016). Harga satu kilogram daging sapi tembus di angka Rp130 ribu. Gula pasir jatuh di harga Rp15 ribu. Sementara minÂyak goreng Rp14 ribu dan beras Rp13 ribu sampai 18 ribu per kilogram.
Encep juga mengatakan, untuk kualitas daging dan sejumlah kebutuhan pokok itu, dijaminnya dapat bersaÂing dengan kualitas yang dijual di pasar. “Untuk kualitasÂnya cukup baik. Tidak ada masyarakat yang komplen usai membeli,†tegasnya.
Untuk pembelian daging dan kebutuhan pokok terseÂbut, masyarakat dapat datang langsung ke titik lokasi disÂtribusi yang sudah ditetapkan di Bogor. “Kami buka mulai pukul 08:00 sampai pukul 17:00,†sebutnya.
Untuk memastikan keamanan, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Bogor langsung menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Logistik Dramaga, Selasa (14/6/2016).
Sidak yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten BoÂgor, Ade Ruhandi itu telah menjadi agenda rutin setiap menjelang hari besar umat Islam. Pengontrolan pun tidak terpaku pada kuantitas logistik, tapi juga mengenai kualiÂtas produk yang nanti dikonsumsi masyarakat Bumi Tegar Beriman.
“Setelah dicek, stok beras di Kabupaten Bogor ada 5.400 ton dan jumlah ini cukup untuk memenuhi kebuÂtuhan hingga tiga bulan ke depan. Kualitas pun nampak lebih bagus ketimbang tahun lalu,†kata Ade Ruhandi, sembari memegang beras di gudang itu.
Lebaran juga identik dengan daging. Pria yang akrab disapa Jaro Ade itu pun mengunjungi gudang daging. Ia menjelaskan, saat ini yang ada di gudang merupakan stok sisa yang diperkirakan tidak cukup hingga lebaran.