Untitled-5ADA yang spesial di Hari Ulang Tahun Presiden, Joko Widodo (Jokowi) ke-55, yang jatuh pada 21 Juni kemarin. Bekas Walikota Solo itu meninjau pembangunan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Proyek yang ditinjau adalah Seksi I yakni Bogor-Ciawi. Jokowi meminta agar tol ini rampung 2018.

YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Jokowi tiba di lokasi peninjauan proyek Tol Ciawi-Sukabumi, yang tak jauh dari exit tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 08.51 WIB, Selasa (21/6/2016). Proyek Seksi I ini meliputi kawasan Ciawi-Ciherang Pondok. Pembangunan Seksi I ini sudah sejauh 15 kilometer. Se­mentara, total Tol Bocimi akan ditempuh

sepanjang 54 kilometer. PT Waskita Raya yang menangani proyek ini menargetkan pemban­gunan Seksi I selesai 2017, sedan­gkan keseluruhan Tol Bocimi akan selesai pada 2019. Tol Bocimi ini sendiri dikerjakan dalam empat seksi dengan panjang 54 kilome­ter. Pembagian seksinya yakni, Ciawi-Cigombong (15,35 km), Cigombong-Cicadas (11,9 km), Suk­abumi Barat-sebelah timur Kota Sukabumi (13 km). Proyek ini du­lunya sudah pernah diambil dik­erjakan oleh pihak swasta, namun mangkrak.

BACA JUGA :  Cara Membuat Sambal Kacang Gorengan yang Pedas dan Gurih

“Ini Tol Bocimi, Bogor-Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 kilometer. Sudah pernah di-groundbreaking empat kali. Supaya tahu saja, tapi berhenti. Ini sudah dimulai tahun 1997 sampai sekarang, satu meter pun belum dapat. Jadi ini akan kita kerjakan. Sudah dimulai Seksi I, pembebasan lahan di Seksi I su­dah 95%,” kata Jokowi di lokasi, kemarin pagi.

Jokowi mendesak PT Waskita Karya (persero) Tbk menuntas­kan segera pembangunan ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bo­cimi) sepanjang 54 kilometer pal­ing lambat 2018. Instruksi Jokowi tersebut lebih cepat dari kesang­gupan perseroan, yang sejak awal menjanjikan penyelesaian baru pada 2019.

BACA JUGA :  Ngaku Guru Agama, Pria Makassar Nyamar Pakai Cadar Berbaur dengan Akhwat di Masjid

Menurut presiden, proses peletakan batu pertama (ground­breaking) jalan Tol Bocimi itu su­dah empat kali dilakukan sejak izin pembangunannya diberikan ke swasta pada 1997. Namun, sam­pai saat ini pembangunannya tak kunjung terjadi. “Ini akan kita kerjakan. Sudah dimulai Seksi I-nya dan pembebasan lahannya sudah 94,7 % yang Seksi I, nanti dilanjutkan ke Seksi II, III, dan IV,” kata dia.

Karenanya khusus untuk Seksi I, Jokowi menargetkan pemban­gunan fisiknya harus selesai pada tahun depan. “Investornya tidak mulai-mulai. Groundbreaking ini sudah pindah swasta tidak sekali-dua kali. Ini model-model seperti ini saya kira seperti yang kita li­hat di Ngawi, di Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Mojokerto sama saja, seper­ti itu. Yang Batang juga kita ambil alih,” kata Jokowi.

Cabut Izin

============================================================
============================================================
============================================================