Daging-SapiBOGOR TODAY- Sebagai upaya menekan persoalan mahalnya daging di sejumlah pasar tradis­ional, Perusahaan Umum (Pe­rum) Bulog akan menebar daging murah sebesar Rp 80 ribu diber­bagai daerah di Indonesia.

Di Kota Bogor, wacana terse­but disambut baik masyarakat. Namun dari sisi pedagang, ren­cana Perum Bulog mendapat penolakan. Alasannya, karena daging bulog dinilai tidak dimi­nati masyarakat lantaran kualitas yang buruk.

Salah satu pedagang Pasar Bogor, Andri (40), meminta agar Pemerintah dapat memberikan solusi terbaik dari persoalan yang akan timbul dari adanya daging murah. “Saya harap ada solusi terbaik yang diberikan pemerintah atas persoalan ini. Menginggat, pedagang juga ingin ikut dalam lebaran. Ada ratusan pedagang dan karyawannya yang akan terkena imbas,” pintanya.

BACA JUGA :  Menu Diet dengan Sup Sayuran Kuah Bening yang Rendah Lemak

Penolakan itu membuat Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perindustrian dan Perda­gangan (Disperindag) Kota Bogor berencana akan memasarkan sendiri daging bulog ke masyara­kat. Rencananya, daging tersebut akan di drop di enam kecamatan yang ada di kota hujan.

BACA JUGA :  5 Penyebab Kena Diare Setelah Lebaran

Namun demikian, rencana tersebut menuai polemik di ka­langan pedagang. Mereka kha­watir, daging sapi yang dijajakan mereka akan tidak laku, lantaran terkena imbas daging murah pemerintah.

Seperti diakui Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bogor, Mangahit Sinaga. Kata dia, Pemerintah Kota Bogor berada dalam posisi dilematis. Disatu sisi, daging murah sangat diper­lukan khalayak ramai. Disisi lain, perlu juga dipikirkan dampak penurunan omset pedagang dag­ing bila itu diperlakukan.

============================================================
============================================================
============================================================