46-rossi-93-marquez__gp_0621.gallery_full_top_lgASSEN- Tikungan zig-zag (chicane) terakhir jelang garis finis di Sirkuit TT Assen, Belan­da, dihapuskan pada musim balap MotoGP 2016, demi alasan kemanan para rider. Jadi takkan ada lagi saling serempet antara rid­er seperti yang terjadi pada Marc Marquez dan Valentino Rossi musim lalu. Geert Tim­mer chicane sudah berulang kali menghad­irkan momen menegangkan dalam balapan MotoGP Belanda. Di banyak kesempatan, tikungan tersebut menjadi penentu duel memperebutkan posisi terdepan, namun menghadirkan pula beberapa kecelakaan.

Musim lalu, duel Marc Marquez dengan Valentino Rossi menjadi highlight. Bertarung seru sejak beberapa lap sebelumnya, mereka bersenggolan saat memasuki chicane tersebut. Akibatnya, Rossi meluncur keluar lintasan dan lalu melaju lurus melewati gravel untuk kem­bali ke trek dan merebut kemenangan.

Karena dianggap punya pontensi besar menghadirkan bahaya, modifikasi dilaku­kan di chicane itu. Rumput buatan yang dil­etakkan bersebelahan dengan sudut masuk dan sudut keluar tikungan dihilangkan.

Sebagai gantinya kini dipasang kerb baru yang lebih ‘agresif’. Kerb tambahan tersebut tidak akan membuat pebalap sampai ter­jatuh, namun akan sangat terganggu apabila sampai melindasnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Fokus utama dari kerja kami selama dua tahun terakhir adalah memindahkan rum­put buatan, karena itu bisa memunculkan masalah dan menjadi penyebab beberapa kecelakaan di masa lalu,” terang Managing Director Dorna Events Area, Javier Alonso, di situs resmi MotoGP.

“Kami harus memindahkannya dan me­nambahkan kerb untuk memeringati rider kalau (lokasi) itu sudah berubah dengan me­nambah getaran tambahan. Pebalap tidak akan mengalami crash jika melewatinya, tapi itu akan terasa mengganggu,” lanjutnya.

Mengomentari perubahan minor terse­but, Rossi menyebut kalau hal tersebut ti­dak akan mengubah sengitnya pertarungan menuju garis finis. “Chicane itu merupakan tempat yang hebat di masa lalu, bukan han­ya untuk saya dan Marc, tapi juga (Kevin) Schwantz dan (Wayne) Rainey, (Lorris) Ca­pirossi sekali pernah mengalahkan saya di sana pada kelas 250. Jika ada pertarungan di lap terakhir, itu akan menarik (di sana),” ucap Rossi dikutip dari situs resmi MotoGP.

Belum secara langsung beradu cepat di lintasan. Rossi dan Marquez telah saling te­bar perang urat syaraf. Meski disinyalir ter­lah berdamai usai gelaran GP Catalunya dua pekan lalu, perseteruan mereka kembali di­pertanyakan karena tak bersalaman di konfe­rensi pers GP Belanda.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Di konferensi pers tersebut, Marquez menjabat tangan dua pebalap yang datang yakni Alex Rins dan Cal Cruthclow. Beberapa waktu kemudian, Rossi datang dengan hanya bersalaman dengan kedua pebalap tersebut alias tidak dengan The Baby Alien.

Marquez mengatakan, dirinya telah ber­salaman dengan The Doctor sebelumnya. Al­hasil, ia menilai tetap bersikap profesional terkait hubungannya dengan Rossi.

“Kami sudah bersalaman. Memang tak terlihat karena kami melakukannya ketika sedang menandatangani foto bersama fans. Ya, setidaknya kami memiliki hubungan yang profesional, itu yang bisa saya katakan,”ucap Marquez mengutip AS, Jumat (24/6/2016).

“Pada akhirnya kami bersikap profe­sional dan itu sulit. Kami semua manusia dan setidaknya hubungan kami sekarang profesional dengan atmosfer yang lebih san­tai dan itu bagus,” imbuh rider Spanyol itu. (Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================