Maut memang tak bisa ditentukan kapan dan di mana datangnya. Manusia hanya bisa berbuat yang terbaik dan mengumpulkan amal kebajikan.
TRAGEDI kematian massal keluarga Lamtono (34), warga Kampung CitÂeureup, Kecamatan GuÂnung Sindur, KaÂbupaten Bogor, ini bisa menjadi teguran bagi kita semua.
Petaka itu datang Sabtu ( 2 4 / 6 / 2 0 1 6 ) dini hari, tepatÂnya menjelang sahur. Diduga keracunan karbon monoksida dari sebuah genset, Lamtono beserta istrinya, Fatma (29), dan anak-anak mereka, yakni
Marsya Laudya (10), Tegar (7), dan Alldryan Marcellino (2), tewas dalam kondisi tragis, yakÂni berpelukan di ruang tamu.
Ikhwal kejadian ini bermula saat listrik padam total di Kampung Citeureup, RT 03 RW 06, Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Lamtono kemudian menyalÂakan genset pengganti aliran listrik.
Setelah menyalakan genset, kemudian satu keluarga yang berjumlah lima orang tersebut pergi untuk tidur. Lalu, sekitar pukul 02:30 WIB, Ibu Lamtono bernama Wikinah bersama kakaknya hendak membangunkan sahur dan mengetuk tapi tidak ada jawaban.
“Saat itu Ibu Lamtono dan kakaknya mau bangunkan sahur, tapi pintu rumah dikunci dan tidak dijawab. Lalu, mereka mencoba maÂsuk dengan menjebol jendela,†kata Kapolsek Gunungsindur, Kompol Agus Suyandi, kemarin.