IBNU Jawzi berkata, “Orang yang paling beÂrakal adalah orang yang berbuat banyak kebajiÂkan namun dirinya tetap merasa takut kepada Sang Pencipta. Orang yang paling bodoh adaÂlah yang berbuat kejelaÂkan namun dia merasa aman (selamat) dari murka Allah.â€
Takut kepada Allah adalah mentalitas calon ahli surga. Tak pernah merasa puas dengan keÂbaikan yang telah dilakukannya dan terus berseÂmangat untuk selalu mempersembahkan yang terbaik dengan harapan untuk senantiasa menÂdapat ridla Allah, terbebas dari murka Allah. Kita sungguh tidak pernah tahu amal yang mana yang diterima Allah sebagaimana kita tidak perÂnah tahu amal apa yang akan menjadi penutup amal kita sebelum maut tiba menjemput.
Merasa aman walau telah banyak melakuÂkan kejelekan adalah mentalitas calon ahli nerÂaka. Berani menantang Allah, merasa Allah tak akan bisa mengalahkan pengamanan dirinya. Dia lupa bahwa musibah dan bencana bisa tiba kapan saja tanpa terjadwal dalam buku yang dirancang para ahli. Seorang preman gagah ahli berbagai seni bela diri yang tak pernah roboh oleh pukulan jenis apapun, ternyata harus takluk pada kencing manis, kolestrol, dan asam urat. Manusia memiliki banyak keterbatasan.