REALISASI kredit perbankan hingga akhir Mei 2016 tumbuh delaÂpan persen dibandingkan Mei 2015, menunjukkan peningkatan kontribusi terhadap perekonomian dibandingkan pertumbuÂhan tahunan untuk penyaluran kredit pada April 2016.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Mei 2016 sebesar Rp 4.099,2 triliÂun atau tumbuh delapan persÂen (year on year/yoy) dibanding April yang hanya tumbuh 7,7 persen (yoy).
“Peningkatan pertumbuhan kredit tersebut utamanya terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK),†kata DiÂrektur Eksekutif Departemen KomuÂnikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, KaÂmis (30/6/2016).
Tirta mengatakan operasi keuanÂgan dari pemerintah juga pusat tuÂrut memicu peredaran uang beredar di masyarakat. Menurutnya, operasi keuangan pemerintah pusat pada Mei 2016 tumbuh 48,5 persen (yoy) menjadi Rp 542,2 triliun, meningkat dari April yang tumbuh 22,9 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit perbankan dan operasi keuangan pemerintah pusat itu mendorong pertumbuhan likuiditas perÂekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) yang tumbuh 7,6 persen (yoy) per Mei 2016. Pertumbuhan ini lebih tajam dibandingkan April 2016 yang tumbuh 7,2 persen (yoy).
Bank Sentral juga melihat berlanjutÂnya penurunan suku bunga kredit dan simpanan perbankan pada Mei 2016 ini menyusul pelonggaran kebijakan monÂeter beruntun.
Pada Mei 2016, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,50 persen, tuÂrun 10 basis poin dibandingkan April 2016 yang tercatat sebesar 12,6 persen. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 6,79 persen, 7,21 persen, 7,96 persen, dan 7,90 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebeÂsar 6,95 persen, 7,27 persen, 8,13 persen, dan 8,02 persen. (NET)
Bagi Halaman