Raker-Menhub-dengan-Komisi-V-DPR-1JAKARTA TODAY– Menteri Perhubungan mewakili seluruh kementerian serta pemangku kepentingan yang terlibat dalam masa Angkutan Lebaran 2016 menyesalkan atas jatuhnya kor­ban meninggal, baik karena kecelakaan lalu lintas maupun hal lainnya, termasuk kejadian di pintu keluar tol “Brebes Exit” (Brexit).

“Atas nama seluruh stake­holder (pemangku kepentin­gan), kami menyampaikan rasa penyesalan serta permintaan maaf atas jatuhnya korban men­inggal dunia,” kata Jonan saat konferensi pers di Posko Angku­tan Lebaran 2016 Kementerian Perhubungan, Jakarta, kemarin.

Jonan menambahkan kema­cetan ketika puncak arus mudik di ruas tol Brebes-Tegal akan menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ang­kutan Lebaran tahun depan.

Meski begitu, Jonan men­gaku seluruh kementerian dan lembaga serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam angkutan Lebaran 2016 telah bekerja keras dan maksimal untuk menyeleng­garakan angkutan Lebaran yang lebih baik sesuai arahan Pres­iden Joko Widodo. “Semoga angkutan lebaran tahun-tahun mendatang akan terselenggara lebih baik,” katanya.

BACA JUGA :  Melonguane Sulut Guncang Gempa Magnitudo 4,6

Menurut Jonan, pihaknya telah bekerja keras dalam me­nyelenggarakan angkutan leb­aran tahun ini dengan maksimal. Meski begitu ia menyadari masih terdapat kekurangan serta se­jumlah persoalan dalam pelak­sanaan di lapangan. “Khususnya untuk moda yang berbasis jalan raya, misalnya kemacetan lalu lintas pada arus mudik di ruas Brebes-Tegal,” kata mantan Dirut PT KAI itu.

Kemacetan yang terjadi di ruas jalan Brebes-Tegal me­mang menjadi catatan hitam bagi pelaksanaan mudik tahun ini. Kemacetan yang disebab­kan tersendatnya arus kend­araan di pintu keluar tol Brebes Timur (akrab disebut “Brexit”) ini menyebabkan antrian mobil yang mengular hingga 20 kilom­eter. Akibatnya, terdapat korban meninggal dunia yang berjum­lah belasan orang.

Pada konferensi pers yang digelar di Posko Mudik Terpadu Kementerian Perhubungan ini, Jonan membeberkan evaluasi pelaksanaan mudik lebaran ta­hun 2016. Konferensi pers hari ini juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Peruma­han Rakyat, Basuki Hadimul­jono, para Dirjen kementerian Perhubungan, serta perwakilan Koorlantas Polri, Mabes TNI, dan BMKG.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Klaten, Toyota Etios Tertabrak KA Argo Wilis

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan inti kemacetan panjang di pintu kel­uar tol Brebes Timur berasal dari ruas jalan di luar tol yang cend­erung lebih sempit. “Kemacetan bukan di ruas tol, tapi dampa­knya ke tol,” ujarnya.

Basuki mengaku prihatin dengan kejadian yang memakan korban hingga 12 orang mening­gal dunia karena antrean men­gular hingga 18 kilometer dan memakan waktu lebih dari 24 jam. “Semua prihatin dengan kejadian ini,” katanya.

Namun, Kepala Badan Peng­atur Jalan Tol (BPJT) Kemente­rian PU-PR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan secara umum di ruas tol Jasa Marga mengalami penurunan hingga 4,5 persen pada masa Lebaran 2016. “Palimanan ada pening­katan, perbandingan volume tahun lalu dengan sekarang tidak terlalu berbeda,” im­buhnya.(Yuska Apitya/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================