SPIELBERG– Pebalap MovistarYamaha, Valentino Rossi memprediksi seri ke-10 MotoGP 2016 di Sirkuit Red Bull Ring bakal berjalan sulit untuknya. Hal itu ia ungkapÂkan setelah hanya mampu meraih posisi kelima dalam tes di sirkuitkebanggan Austria itu, dengan catatan waktu terbaik 1 menit 24,169 detik.
Ducati memperlihatkan dominasinya dalam dua hari tes di Red Bull Ring. Empat pebalap tercepat diisi Andrea Iannone, Andrea Dovizioso, Casey Stoner dan Hector BarÂbera, semuanya merupakan penunggang Desmosedici.
Iannone yang menjadi pebalap tercepat pada hari kedua, Rabu (20/7/2016) menÂgukir waktu 1 menit 23,240 deÂtik atau lebih cepat 0,929 detik daripada Rossi.
Meskipun demikian, hasil pada hari kedua sudah meruÂpakan kemajuan bagi Rossi dan Yamaha. Pada hari perÂtama, Selasa (19/7/2016), Rossi hanya menempati posisi kesÂembilan dengan selisih waktu 1,290 detik dari Dovizioso yang jadi pebalap tercepat.
“Ini adalah trek dengan tipe khusus. Sangat, sangat cepat dan Anda menghabisÂkan banyak waktu untuk gas penuh. Cuma ada sembilan tikungan, tapi jujur saya meÂnyukai trek ini dan menyÂenangkan membalap di sini,†ujar Rossi di Crash.net.
“Namun, sayangnya dari sisi performa ini bukanlah trek kami karena biasanya kami agak menderita dengan kecepatan tertinggi dan di lintasan lurus kami kehilanÂgan cukup banyak waktu,†jelasnya.
“Kami bisa memperbaiki catatan waktu dan posisi kami hari ini. Kami sedikit lebih dekat dengan pebalap-pebalÂap tercepat,†tutur Rossi.
Tes selama dua hari di Red Bull Ring bertujuan unÂtuk memberikan kesempatan kepada para pebalap untuk mengecek keamanan sirkuit. Red Bull Ring akan menjadi tuan rumah seri kesepuluh MotoGP musim ini, 14 Agustus mendatang.
“Ini akan menjadi balapan yang sangat sulit, terutama dengan beberapa rival pabriÂkan kami; mereka lebih cepat daripada kami,†ucap Rossi.
Dalam tes di Red Bull Ring, pebalap-pebalap Repsol HonÂda dan Tech 3 absen.
“Sangat penting juga unÂtuk memahami potensi peÂsaing-pesaing lainnya karena (Repsol Honda) tidak ada di sini. Menarik dinanti, apakah kami sedikit lebih cepat atau lebih lambat daripada merÂeka. Namun, kita tunggu saja sampai waktunya balapan,†kata Rossi.
Rossi selama ini terkenal handal di tikungan. Namun, di Red Bull Ring ada dua jenis tiÂkungan yang ditakutinya. The Doctor menilai tikunagn ketuÂjuh dan tikungan terakhir bisa membahayakan pebalap.
Pasalnya, pada dua tikunÂgan itu tidak terdapat jebakan pasir di pinggiran trek untuk mengurangi kecepatan pebalÂap andai gagal mengendalikan motornya. Alhasil, pebalap terjatuh di tikungan tujuh dan tikungan terakhir, para rider kemungkinan langsung menaÂbrak tembok pembatas karena ketiadaan gravel.
Sejatinya Rossi dan para pembalap lain sudah meminta modifikasi sirkuit, namun hal itu tidak dilakukan. Rossi dan beserta pembalap lain tak inÂgin kejadian yang dialami ridÂer Moto2, Luis Salom, kembali terulang.
Ketika tampil di sesi latiÂhan bebas kedua GP CataÂlunya, Salom terjatuh dan langsung menabrak tembok pembatas karena ketiadaan gravel. Alhasil, Salom pun meÂninggal dunia akibat insiden tersebut.
“Bagi saya ada dua temÂpat yang sangat berbahaya, tikungan terakhir dan tikunÂgan ketujuh. Di sana tidak ada ruang yang cukup besar. Kami sudah meminta agar sirkuit diÂmodifikasi, namun sepertinya tak ada ruang untuk memodiÂfikasi sirkuit,†jelas Rossi mengutip dari Crash, Kamis (21/7/2016). (Rishad/Dts)
Bagi Halaman