Untitled-13CIBINONG, TODAY– Pos ang­garan untuk peningkatan sara­na dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bogor pada 2016 ini, dirasa masih kurang. Pasalnya, dengan alokasi Rp320 miliar, sebagian besar masih menitik­beratkan pada pembenahan infrastruktur dan bukan pada peningkatan mutu pendidikan.

“Bupati Nurhayanti mesti mulai fokus pada bagaimana mencapai wajib belajar pen­didikan dasar 9 tahun dari saat ini cuma 8,04 tahun. Mungkin, penambahan alokasi anggaran bisa jadi solusi untuk memper­lebar program yang dicanang­kan dinas pendidikan,” kata anggota Komisi IV DPRD Kabu­paten Bogor, Amin Sugandhi, Rabu (13/7/2016).

BACA JUGA :  Pasangan Jaro Ade - Anang Hermansyah Berpeluang Maju di Pilbup Bogor 2024

Menurutnya, rata-rata lama sekolah (rls) di Bumi Tegar Beri­man meningkat setiap tahun­nya. Tapi tidak signifikan. “Me­mang meningkat. Tapi, untuk menaikkan 0,1 tahun saja, itu sulit lho. Makanya, dengan por­si anggaran ditambah dari 29 persenmenjadi diatas 30 pers­en, bisa jadi solusi,” katanya.

BACA JUGA :  Konsisten Selama 10 Tahun, Vihara Dhanagun Jaga Keberagaman Lewat Santunan dan Buka Puasa Bersama

Bantuan dari pemerintah pusat pun mesti dimanfaatkan. Seperti misalnya memaksimal­kan Program Kartu Indone­sia Pintar (KIP). Saat ini, kata dia, pemegang KIP di Bumi Tegar Beriman baru mencapai 311.509 orang.

============================================================
============================================================
============================================================