Untitled-5BOGOR, Today – Berawal dari tem­pat tongkrongan warung tenda pinggir jalan di daerah Yasmin, setelah berjuang selama se­tahun lebih akhirnya Coffee House yang terdiri dari dua lantai ini pun mengukuhkan eksistensinya pada salah satu sisi Jalan Pandu Raya, Bantarjati – Bogor Utara. Mengusung konsep tematik bernuansa modern vintage yang terlihat dari pilihan dekorasi interiornya, membuat siapa saja yang sempat mampir atau sudah datang kembali untuk kesekian kalinya pun merasakan kenyamanan lagi santai.

Bagaimana Kongkouw Coffee House akhirnya bertransformasi menjadi sebuah tempat kopi yang nyaman seperti sekarang bukan lah sulap apalagi sihir, melain­kan buah dari perjuangan dan kerja keras Iza dkk. “Pada mu­lanya, Kita belum mengerti tentang kopi, sama sekali. Per­lahan tapi pasti, karena kita belajar, terbesitlah keinginan untuk mengejar lebih ban­yak ranah lagi dari kopi itu sendiri yang belum bisa ter­penuhi jika melulu bertahan di warung tenda,” ujar Iza, salah satu dari lima pendiri juga pemilik Kongkouw Coffe House saat menge­mukakan alasan mengapa pada akhirnya memutuskan untuk relokasi ke tempat yang lebih ideal dan kondusif.

Kopi yang enak, tempat yang nyaman, dengan harga yang masih terjangkau merupakan konsep di bangunnya Kongkouw Coffee House itu sendiri. “Karena memang rata-rata diantara berlima owner ini. Kita take recoard-nya sering belajar sama kedai kopi di Bandung. Ya, di situ kita seperti kesentil. Kalau di Bogor konsepnya masih Jakarta banget, kalau di kita mikirnya pas di Bandung itu kopinya rata-rata enak tapi harganya mahasiswa banget, dan disana kalau nemu single origin macem-macem dan aneh, jadi dip­ikir kita bawa konsep ini ke bogor,” ungkap Iza, kepada Bogor Today.

Iza men­gatakan, perjuangan saat membuka ruko agak setengah ngasal dalam hal survey tempat, hanya sekedar sam­bil keliling-keliling saja. “Kadang saat tengah malem pas nunggu sepi agar enak surveynya, terus nanti kita bandingin pas siangnya keliling lagi. Patokan, dan puteran segala macam juga harus dilihat,” katanya.

Iza mengatakan, uniknya saat mengumpulkan dana untuk mem­buka tempat ini. Ketika dapat spot yang lumayan di bantar jati memang arus senyewaannya sangat kenceng. “kita sudah ngebidik nanya dan oke sudah tau harganya. Seminggu kemudian sudah ada yang ambil,” lanjutnya.

Awalnya, tempat yang ia tempat­kan untuk Kongkouw Coffee House bekas gudang Living Room. “Pada bulan Oktober, Living Room sudah tidak menempatkan ruko ini se­lama enam bulan. Jadi memang jangka waktunya agak lama, ko n d i s i tem­p a t s a n g a t kacau balau. Mau gak mau kita kerjasama bersama desainer grafis untuk dekor dan desain interior dengan tema fun vintage yaitu kita membawa tema warna-warna dan furniture yang memakai desain war­na agak klasik tapi tidak membuat kaku keadannya,” tambah Iza.

Menu yang disajakan.

Saat masih jualan di tenda, Kongkouw Coffee House menye­diakan lebih banyak kopi tradi­sonal. Karena jika kopi yang terasa paitnya sangat kuat mereka tidak senang. “Kita mikirnya pindah ke­tempat ini dugaannya banyak pe­main kopi tapi dugaan kita tidak terlalu care dengan cita rasa yang asli. Ternyata pas buka peminat kopinya lumayan care dengan rasa kopi kadang malah meminta kopi yang memang alaminya manis atau sedikit acidic. Apa lagi di daerah kota ternyata banyak orang yang suka dengan rasa aneh-aneh. Malah mereka kaget karena kita memiliki origin yang tidak umum seperti batak mok-mok, atau west java natural pitch,” jelas Iza.

Kopi nusantara di Kongkouw Coffee House sengaja tidak ditulis di buku menu untuk pilihan biji kopinya, karena Kongkouw Cof­fee House memberikan setengah edukasi setiap dua minggu seka­li agar pengunjung tidak bosan dengan varian biji kopi yang di­tawarkan.

Menu kopi andalan lainnya yaitu sunshine ice coffee yakni es kopi espresso diberi gula cair, dan perasan lemon. Tidak lupa dengan menu cappucino dan mochaccino sebagai menu favorit di sini. Jika Anda tidak ingin memesan menu kopi, Kongkouw Coffee House me­nyediakan menu milk basede bever­ages yang terdiri dari banana milk, orange milk, green tea latte, thai tea latte. Ada juga pilihan menu minu­man cokelat, ice blended tea, dan classic english tea.

Kongkouw Coffee House juga menyediakan menu makanan yang diberi nama kudapan nikmat yaitu pop corn choco caramel, singkong keju, banana chocolava, roti egg in the hole, roti cablak, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang ingin makan-makanan berat, tenang saja Kongkouw Coffee House memiliki menu nasi goreng keju atau kongk­ouw, mie tek-tek kongkouw, dan mie susu yang menggunakan fresh milk. “Kita juga memiliki menu sisha,” ujarnya.

Kisaran harga kopi di Kongkouw Coffee House tenang saja tidak membuat kantong jebol, mulai dari Rp. 14.000-Rp. 21.000. Khusus menu non coffee Rp. 17.000-Rp. 19.000, dan untuk kudapan nikmat Rp. 15.000-Rp. 25.000.

Fasilitas yang disediakan oleh Kongkouw Coffee House, terdapat satu papan tulis yang berguna untuk memberikan teori atau praktek tentang kopi khusus karyawan, tetapi jika pengunjung ingin ikut bergabung belajar ber­sama sangat dipersilahkan. Train­ing ini berlangsung setiap hari Ka­mis dan minggu. Ada juga free wifi, mushola, toilet, dan tempat terdiri dari dua lantai yang dapat menam­pung 90 orang. “Kita mau mem­buka lantai tiga agar bisa digunakan untuk rapat, dan acara lainnya.” Terang Iza.

Kongkouw Coffee House buka setiap hari pukul 11.00-24.00 week­day, sedangkan weekend 11.00- 02.00. “Waktu itu pernah ada tamu, betah sekali nongkrong di sini. Sampai-sampai adzan subuh baru pulang,” tandas Iza.

Menurut Iza, modal yang dike­luarkan se­lama masih ditenda Rp. 35 juta digunakan untuk membeli gerobak, tenda, dan alat kopi. Sedangkan saat membuka ruko memerlukan modal Rp. 180 juta untuk renov, sewa tempat, dan gaji pegawai. Saat ini Kongkouw Coffee House dapat menjual 60 hingga 80 cangkir kopi dalam sehari.(*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================