PARA pelaku bisnis narkoba jenis baru terus bergeliat. AdanÂya narkoba baru yang mencapai 44 jenis membuat aparat terkait harus bekerja ekstrakeras. Jawa Barat menjadi pasar besar bagi pebisnis narkotika. Seperti apa modus-modus peredarannya
“NARKOBA jenis baru ini maÂcam-macam bentuknya. Ada yang bentuknya seperti prangko, makanan, minuman, permen. Ada juga yang bentuknya sepÂerti rokok. Yang terbaru adalah kemasan shampo, ini paling berbahaya,†kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat Brigjen Ibrahim Iskandar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/8/2016).
Dalam mengedarkan narÂkoba, para pengedar dan jarÂingannya melakukan dengan cara membagi segmentasi. Tujuannya agar orang dari berbagai segmen bisa terjerat narkoba yang akan menguntungÂkan pihak tertentu, terutama proÂdusen dan penjual.
Salah satu yang dilakukan adalah membagi konsumennya berdasarkan segmen. Narkoba yang dijual pun disesuaikan agar calon pembeli tertarik hingga akhÂirnya ketagihan. “Jadi peredaran narkoba jenis baru ini mereka meÂlihat segmennya. Misal (narkoba) jenis permen untuk anak-anak, jenis makanan untuk anak muda, contohnya berbentuk semacam kue-kue kering,†jelasnya.
Sedangkan untuk segmen remaja dan dewasa, mayoritas yang dijual adalah berjenis rokok, makanan, dan minuman. Alhasil, segala segmen bisa benar-benar disasar oleh para pengedar narkoÂba. Untuk narkoba jenis baru, salah satu tempat peredarannya marak di kawasan Bogor. Ini karena Bogor berdekatan dengan Jakarta. “Itu yang memengaruhi banyak bereÂdar di Bogor,†ucap Iskandar.
Masyarakat dihimbau untuk waspada dan hati-hati terhadap peredaran narkoba. Karena, saat ini narkoba beredar dalam benÂtuk berbagai jenis dan variatif. Bahkan, 2 bulan lalu terungkap pengedar narkoba asal Prancis membawa narkoba dalam bentuk shampo.
“Itu bentuknya shampo, cair padahal kalau diteliti di laboraÂtorum isinya marijuana cair. Jadi, masyarakat harus waspada,†ujar Iskandar kepada wartawan, usai acara Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Provinsi Jabar.
Menurut Iskandar, bentuk lain yang ditemukan adalah narÂkoba berbentuk rokok. Namun, tembakaunya dikosongkan, tapi diisi dengan zat kimia dari narkoÂba. “Itu unsur kimia yang mematiÂkan seseorang,†katanya.