gedung-BRIJAKARTA. Sindikasi menjadi cara bagi bank BUMN untuk mempercepat pencairan kredit ke sektor infra­struktur. Bank-bank berplat merah ini menargetkan akan menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur hingga Rp 377 triliun di akhir tahun 2016. Ini tumbuh 23,60% dibanding­kan posisi kredit infrastruktur Rp 305 triliun per akhir ta­hun 2015.

Kini, empat bank BUMN telah menyalurkan kredit in­frastruktur dengan cara sindikasi hingga Rp Rp 340 triliun per Juni 2016. Artinya, untuk mencapai target penyal­uran kredit ke infrastruktur, bank berplat merah harus menyalurkan kredit senilai Rp 37 triliun dalam waktu lima bulan ini.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Sahkan 2 Perda Sekaligus, Ini Rancangannya

Direktur Kelembagaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Kuswiyoto menuturkan, BRI memiliki sisa plafon kredit sindikasi bersama bank BUMN ini seni­lai Rp 8 triliun untuk infrastruktur. Misalnya, dalam waktu dekat BRI akan ikut sindikasi senilai Rp 4,4 triliun untuk Waskita Karya dalam membangun transmisi listrik.

BACA JUGA :  Digadang Gantikan Bima Arya, Ini Sosok Hery Antasari Pj Wali Kota Bogor

“Porsi BRI untuk Waskita Karya senilai Rp 2 triliun,” katanya, Senin (15/8). Bank yang fokus pada kredit UMKM ini menargetkan akan menyal­urkan kredit infrastruktur mencapai Rp 45 triliun di akhir tahun 2016 dari realisasi kredit infrastruk­tur senilai Rp 38,62 triliun per semester I-2016. Untuk mencapai target, BRI menawarkan bunga kredit 9%-10% untuk infrastruktur.

============================================================
============================================================
============================================================