Menurut Aji, anggota PaskiÂbrakan 17 Agustus tidak hanya seorang siswa namun meruÂpakan pahlawan masa kini. Diibaratkan, jika tidak ada pengibaran bendera pusaka terdapat dua kemungkinan yang terjadi. Pertama IndoneÂsia kembali dijajah dan kedua ada bendera lain yang dikiÂbarkan selain bendera merah putih.
“Ke-35 orang anggota paÂsukan 17 ini juga besok akan dikukuhkan Walikota Bogor untuk mengemban tugas muÂlia ini,†jelas Aji.
Aji menambahkan, lokasi upacara 17 Agustus yang kini di Pusdikzi membuat sedikit perbedaan jika dibandingkan pada tahun lalu (Lapangan Sempur). Di Lapangan SemÂpur akses dan tata letak laÂpangan lebih mudah dilihat masyarakat luas. Sementara di Pusdikzi masih banyak orang yang belum tahu serta beberÂapa ada yang segan memasuki wilayah TNI.
“Maka dari itu, informasi upacaya 17 Agustus di Pusdikz harus benar – benar sampai ke masyarakat,†pungkas laki – laki berbadan tinggi ini. (AbÂdul Kadir Basalamah)