BOGOR TODAY – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-71, Pasukan PengiÂbar Bendera Pusaka (PaskiÂbraka) Tingkat Kota Bogor terus melakukan persiapan. Gladi Resik (GR) Paskibraka 17 Agustus yang terakhir telah berlangsung Senin (15/8/2016) pagi tadi.
Para pasukan 17 yang berÂasal dari pelajar se-Kota Bogor, pasukan 45 dari Yonif 315 dan Pusdikzi, melakukan gladiresik dengan bersemangat. Hadir pula sebagai peserta upacara yang berasal dari beragam inÂstansi, mulai dari siswa/siswi SMA di Kota Bogor, anggota Polri, TNI dan Satpol PP.
Ketua Purna Paskibraka Muhammad Sajidin menÂgatakan, semangat yang terliÂhat dari pasukan paskibraka, terutama pasukan 17 yang merupakan para pelajar terÂpilih ini karena selama latihan selalu ditanamkan motivasi.
Mereka dibekali semangat nasionalisme dari para tokoh mulai dari Walikota, Wakil Walikota, TNI dan Polisi. Hal tersebut sebagai upaya memÂberikan ruh atau nuansa keÂmerdekaan RI di upacara pengibaran bendera Rabu (17/08/2016) mendatang ke seÂluruh peserta upacara.
“Jadi mereka tidak hanya sekadar mengibarkan bendera dengan hampa tetapi harus membawa semangat patrioÂtisme juga,†ujar Aji begitu ia biasa disapa.
Menurut Aji, anggota PaskiÂbrakan 17 Agustus tidak hanya seorang siswa namun meruÂpakan pahlawan masa kini. Diibaratkan, jika tidak ada pengibaran bendera pusaka terdapat dua kemungkinan yang terjadi. Pertama IndoneÂsia kembali dijajah dan kedua ada bendera lain yang dikiÂbarkan selain bendera merah putih.
“Ke-35 orang anggota paÂsukan 17 ini juga besok akan dikukuhkan Walikota Bogor untuk mengemban tugas muÂlia ini,†jelas Aji.
Aji menambahkan, lokasi upacara 17 Agustus yang kini di Pusdikzi membuat sedikit perbedaan jika dibandingkan pada tahun lalu (Lapangan Sempur). Di Lapangan SemÂpur akses dan tata letak laÂpangan lebih mudah dilihat masyarakat luas. Sementara di Pusdikzi masih banyak orang yang belum tahu serta beberÂapa ada yang segan memasuki wilayah TNI.
“Maka dari itu, informasi upacaya 17 Agustus di Pusdikz harus benar – benar sampai ke masyarakat,†pungkas laki – laki berbadan tinggi ini. (AbÂdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman