PARA konselor agama, baik Islam maupun NasÂrani, sering menerima keluhan seperti ini: “Musibah saya terlalu besar, urusan saya terlalu banyak, musuh saya terÂlalu kuat. Saya tersungÂkur, entah sampai kapan. Ada saran?†Ada ustadz yang menjawab begini: “Sampai Anda mampu mengubah tersungkurmu menjadi sujud yang penuh permintaan ampun dan permintaan toÂlong kepada Allah.â€
Ustadz itu lantas menjelakan pendapat para ulama yang sudah dijadikan referensi berabad-abah. Menurut dia, sumber derita itu ada lima: Pertama, jauh dari shalat; Kedua, durhaka atau berbuat salah kepada kedua orang tua; Ketiga, jauh dari al-Qur’an; KeemÂpat, bersahabat dengan orang-orang yang jelek perangai dan perilakunya; Kelima, tidak ridla atas ketetapan Allah.
Kesimpulannya, hampir semua bencana dan penderitaan hidup itu merupakan akiÂbat dari prilaku manusia itu sendiri. Sebagai contoh, durhaka kepada kedua orang tua itu sebuah tindakan menista yang dilakukan denÂgan penuh kesadaran oleh si anak durhaka itu. Dan, dosa yang dibayar tunai di dunia adalah durhaka kepada orang tua.