Untitled-7 Hingga akhir Juni 2016, total utang pemer­intah pusat tercatat Rp 3.362,74 triliun. Naik Rp 39,38 triliun diband­ingkan akhir Mei 2016, yaitu Rp 3.323,36 triliun.

Mengutip data Ditjen Pen­gelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Rabu (2/8/2016), total pem­bayaran cicilan utang pemer­intah pada Januari hingga Juni atau semester I-2016 adalah Rp 274,771 triliun, atau 57,21% dari pagu, atau yang dialokasikan di APBN.

Pembayaran pokok utang pada periode itu mencapai Rp 187,504 triliun, terdiri dari po­kok pinjaman Rp 37,227 triliun atau 53,77% dari pagu APBN. Kemudian pembayaran pokok Surat Berharga Negara (SBN) Rp 150,277 triliun atau 66,45% dari pagu APBN. Sementara un­tuk pembayaran bunga utang, pada periode itu adalah Rp 87,267 triliun atau 47,19% dari pagu APBN.

Pembayaran bunga pinjaman sepanjang periode itu adalah Rp 7,624 triliun (45,31% dari pagu APBN). Sementara untuk SBN, bun­ga yang dibayar tercatat Rp 79,644 triliun (47,3% dari pagu APBN).

Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Semen­tara secara multilateral, Indonesia masih meminjam dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).

Berikut adalah pemberi pinja­man bilateral dan multilateral ter­besar buat Indonesia, seperti di­kutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kement­erian Keuangan, Rabu (3/8/2016). 6. Islamic Development Bank (IDB) Per Juni 2016, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 8,87 triliun, turun dari bulan sebelum­nya Rp 9,25 triliun. Persentasenya adalah 1,2% dari total utang luar negeri Indonesia.

BACA JUGA :  Panas Siang Hari Paling Nikmat Menyantap Rujak Buah Bumbu Kecap Dijamin Bikin Melek, Ini Dia Cara Membuatnya

5 .Jerman Hingga Juni 2016, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 19,81 triliun, turun dari bulan sebe­lumnya Rp 22,08 triliun. Ini adalah 2,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.

  1. Prancis Sampai Juni 2016, utang Indone­sia ke Prancis mencapai Rp 24,2 triliun. turun dari bulan sebelum­nya Rp 26 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,2% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
  2. Bank Pembangunan Asia (ADB) Utang dari ADB per Juni 2016 adalah Rp 115,7 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 120,25 triliun. Jumlah ini adalah 15,7% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
  3. Bank Dunia Bank Dunia turun dari posisi perta­ma ke posisi kedua pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Jumlahnya hingga akhir Juni 2016 mencapai Rp 219,82 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 225,93 triliun.
BACA JUGA :  Minuman Pelepas Dahaga dengan Es Cincau Serut Gula Merah yang Manis Pas

Utang Indonesia ke Bank Du­nia mencapai 29,8% dari total utang luar negeri pemerintah. 1. Jepang

Negeri Matahari Terbit kembali ke posisi pertama pemberi utang terbesar ke pemerintah Indone­sia. Per Juni 2016, utang pemerin­tah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 228,05 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 224,62 triliun. Utang tersebut mencapai 31% dari total pinjaman.

Selain 6 besar ini, Indo­nesia juga memiliki utang luar negeri ke negara ini: Korea Selatan Rp 18,92 triliun

China Rp 12,11 triliun

Amerika Serikat (AS) Rp 9,72 triliun

Australia Rp 7,48 triliun

Spanyol Rp 3,64 triliun

Rusia Rp 3,52 triliun

Inggris Rp 2,36 triliun

Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Sam­pai akhir Juni 2016, nilai pener­bitan SBN mencapai Rp 2.622,75 triliun, naik dari akhir Mei 2016 yang sebesar Rp 2.563,29 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilat­eral maupun multilateral) tercatat Rp 739,99 triliun, turun dari bu­lan sebelumnya Rp 760,06 triliun. Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasi­onya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:

============================================================
============================================================
============================================================