“Ini juga kan baru seba­tas turnamen, jangan terlalu kaku. Toh persoalan lisensi ini tidak akan mempengaruhi jalannya ISC, sebab ajang sepak bola ini bukan agenda resmi FIFA,” timpal Umuh.

Lebih lanjut Umuh me­maparkan, Indonesia ha­rus mengakui prestasi dari seorang jenius Jajang Nurja­man. Dimana ia sudah men­jadi legenda sebuah klub besar di Indonesia. Sukses sebagai pemain, asisten serta pelatih kepala menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 serta Piala Presiden 2015.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

“Sebelumnya Jajang juga di ISL tidak dipermasalah­kan, bahkan dia mampu bawa Persib juara ISL sama Piala Presiden. Nah sekarang, apak­ah pelatih yang berprestasi seperti Jajang akan diberhen­tikan. Seharusnya difasilitasi dan dikembangkan,” beber Umuh memagari Djanur.

Sebenarnya Janur su­dah memiliki agenda untuk menuntut lisensi kepelatihan A AFC musim lalu (2015). Na­mun, naas induk sepak bola Indonesia PSSI terburu dike­nai hukuman akibat ikut cam­purnya pemerintah hingga menghambat sang pelatih mendapat gelar lisesnsi A AFC.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Resmi Protes ke AFC Soal Kepemimpinan Wasit Nasrullo Kabirov

“Harusnya cari solusinya, itu kan bisa dilakukan (kursus kepelatihan) sambil berjalan. Tahun lalu kan ada kursus ke­pelatihan AFC A tapi karena Indonesia sedang disanksi jadi tidak bisa Jajang tidak bisa ikut,” tambahnya.

Seperti sudah diketahui jika Djajang datang ke Persib sebagai pelatih baru meng­gantikan pelatih Dejan Anton­ic yang sudah berlisensi UEFA Pro. (Imam/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================