BANDUNG, TODAY-Mana­jer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menyerahkan nasib pelatih Djajang Nurjaman ter­kait legalitasnya sebagai pela­tih kepala di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 kepada operator turna­men.

Pihak yang berperan di sini adalah PT Gelora Trisula Semesta yang melegalkan atau tidaknya kontestan TSC dilatih oleh orang berlisensi tak ses­uai dengan aturan.

“Soal regulasi yang diper­tanyakan Menpora, kita se­rahkan saja sama GTS. Silakan saja dipermasalahkan, kita pasrah saja mau gimana lagi,” beber Umuh belum lama ini kepada wartawan.

Tercatat dalam buku pedo­man regulasi Indonesia Soccer Championship (ISC), Pasal 37 tentang Dokumen Pendaft­aran Ofisial yang harus diberi­kan kepada PT GTS. Menyang­kut pendaftaran pelatih No 1 poin e mengenai dokumen pendukung terhadap kualifi­kasi atau status kerja sesuai dengan jabatan.

Dimana sub i pelatih ke­pala berbunyi “Sekurang-kurangnya sertifikat AFC A Coaching atau yang se­tara yang mendapatkan pen­gakuan dari AFC”.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

Ditinjau dari itu, maka pelatih Jajang Nurjaman seha­rusnya tak lolos verifikasi, pas­alnya legenda hidup Persib itu baru memiliki lisensi B AFC.

Menurut Umuh, seha­rusnya PT GTS memberikan toleran kepada Janur, sapaan akrab Jajang. terkait lisensinya yang masih B AFC. Pasalnya TSC saat ini masih bersifat tur­namen atau bukan liga domes­tik yang diakui FIFA.

“Ini juga kan baru seba­tas turnamen, jangan terlalu kaku. Toh persoalan lisensi ini tidak akan mempengaruhi jalannya ISC, sebab ajang sepak bola ini bukan agenda resmi FIFA,” timpal Umuh.

Lebih lanjut Umuh me­maparkan, Indonesia ha­rus mengakui prestasi dari seorang jenius Jajang Nurja­man. Dimana ia sudah men­jadi legenda sebuah klub besar di Indonesia. Sukses sebagai pemain, asisten serta pelatih kepala menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 serta Piala Presiden 2015.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

“Sebelumnya Jajang juga di ISL tidak dipermasalah­kan, bahkan dia mampu bawa Persib juara ISL sama Piala Presiden. Nah sekarang, apak­ah pelatih yang berprestasi seperti Jajang akan diberhen­tikan. Seharusnya difasilitasi dan dikembangkan,” beber Umuh memagari Djanur.

Sebenarnya Janur su­dah memiliki agenda untuk menuntut lisensi kepelatihan A AFC musim lalu (2015). Na­mun, naas induk sepak bola Indonesia PSSI terburu dike­nai hukuman akibat ikut cam­purnya pemerintah hingga menghambat sang pelatih mendapat gelar lisesnsi A AFC.

“Harusnya cari solusinya, itu kan bisa dilakukan (kursus kepelatihan) sambil berjalan. Tahun lalu kan ada kursus ke­pelatihan AFC A tapi karena Indonesia sedang disanksi jadi tidak bisa Jajang tidak bisa ikut,” tambahnya.

Seperti sudah diketahui jika Djajang datang ke Persib sebagai pelatih baru meng­gantikan pelatih Dejan Anton­ic yang sudah berlisensi UEFA Pro. (Imam/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================