cabai-pelangiGuru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menciptakan varietas baru cabai yang memiliki delapan gradasi warna berbeda. Bukan hanya pedas, cabai pelangi ini pun cocok sebagai tanaman hias di beranda rumah. Adalah Profesor Muhammad Syukur, yang kemudian menyebutnya sebagai cabai varietas IPB Ungara dan Seroja.

Merupakan tipe cabai hias yang memiliki keunikan khusus dan kepedasan yang tinggi. IPB Ungara memiliki warna buah dan daun ungu. Sedangkan, IPB Seroja memiliki delapan buah warna yang berbeda. Selain kedua varietas tersebut, ada juga Syakira, Jelita, Namira, Ayesha, dan Lembayung yang juga merupakan tipe cabai hias.

“Cabai hias yang bisa dikonsumsi dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan dan urban farming,” imbuh Syukur.

Secara nasional, konsumsi cabai adalah 2,6 hingga 3 kilogram per kapita per tahun. Jika masing-masing rumah tangga memiliki 5-10 pot tanaman cabai yang ditanam secara bergiliran, maka ketersediaan cabai akan mencukupi kebutuhan keluarga sepanjang tahun.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Putri Juara Runner Up Piala Uber 2024

“Efek gradasi warna sebetulnya adalah perubahan kematangan cabai. Semisalnya, muncul pertama kali kuning hingga 5 kali berubah warna, karena satu tanaman berbeda-beda urutannya. Disebabkan karena perubahan ekspresi gen menunjukkan warna yang berbeda sampai matang semua, jadi merah semua,” kata Syukur.

Ia mengatakan, menanam cabai hias tak begitu sulit. Cukup menanamnya di dalam pot dan meletakkannya di beranda rumah. Tidak membutuhkan air yang banyak maupun sumber matahari. Setelah tiga bulan ditanam cabai hias pun akan berbuah dan bisa lima kali panen dengan capaian 500 gram.

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

“Kalau diurutkan, cabai hias ini peringkat ketiga untuk level kepedasan. Bibitnya sudah dijual bebas, utamanya di lapak-lapak online,” paparnya.

Lebih lanjut Syukur mengatakan, program varietas sayuran, khususnya cabai telah dimulai di Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman Departemen Agronomi IPB sejak tahun 2003.

Dari penelitian tersebut telah dilepas atau didaftarkan di Kementerian Pertanian sebanyak 23 varietas cabai besar, cabai semi keriting, cabai keriting, cabai hias dan tomat. “Dan pada  2010 telah berhasil dilepas varietas cabai besar Hibrida IPB CH3 oleh Menteri Pertanian. Varietas ini merupakan varietas sayuran pertama yang dilepas oleh perguruan tinggi,” katanya.

Varietas cabai Hibrida IPB CH3, menurutnya, memiliki keunggulan produktivitas yang tinggi mencapai 1,11 kg/tan dan umur genjah.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================