isis-mendagri2JAKARTA TODAY- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bicara soal berbagai ancaman terhadap negara, salah satunya terorisme. Dia pun meminta masyarakat lebih waspada.

Tjahjo bicara dalam Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan yang diadakan di Auditorium Manggala Wanabakti, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016). Tjahjo didampingi istrinya Erni Guntarti. Seminar bertema ‘Peran DWP Mendukung Sukses MEA’ ini juga dihadiri Ketua Umum DWP Wien Ritola Tasmaya, Ketua DWP Provinsi DKI Jakarta Happy Farida Djarot dan para istri aparatur sipil negara (ASN) se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Tjahjo menyinggung soal berbagai permasalahan yang dihadapi negara. Misalnya saja narkoba dan tingginya angka kematian ibu hamil.  “Pertama, masalah narkoba. Per jam, rata-rata ada 5 sampai 6 orang meninggal. Tiap RT di seluruh Indonesia, rata rata ada 2 orang pengidap narkoba. Rata-rata bisa mencapai 60 orang per hari meninggal. Yang kedua, masalah angka kematian ibu hamil. Kita mencapai rekor tertinggi di dunia. Kemudian, masalah gizi anak dan masalah tentang ibu sangat penting. Padahal pemerintah-pemerintah di desa ada susu dan kacang hijau gratis. Mayoritas ibu di desa, susu tidak diberikan kepada anaknya, tetapi dijual. Alasannya, mayoritas butuh pegangan uang. Jadi, masalah pertama narkoba, masalah kedua ketimpangan gizi termasuk ibu hamil,” jelas Tjahjo.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Angka Kecelakaan Tahun Ini Menurun 18 Persen

Ancaman bangsa yang ketiga, lanjut Tjahjo, adalah korupsi. Ketika dirinya menjabat Mendagri pada 2014 lalu, ada 450 PNS yang terlibat korupsi. “Saya mohon ibu-ibu sekalian turut serta membantu memberantas hal ini,” ucapnya. Keempat menurut Tjahjo, Indonesia juga dihadapkan dengan masalah radikalisme dan terorisme.

BACA JUGA :  Hampir 5.000 Pemudik Mulai Datangi Kawasan Jakarta

“Contoh kecil, organisasi Gafatar, rekruitmen tertutup dan terbukanya tidak ketahuan. Ini merupakan kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas, yang tujuannya mendirikan negara dalam negara. Dan masih banyak organisasi lain, yang katanya berdasar Pancasila, tetapi pemimpinnya berkata anti Pancasila. Sekarang ini bahaya terorisme mulai mengancam NKRI. Contoh, ada 60 tokoh ISIS tinggal dan makan di Indonesia. Ini yang membuat repot polisi, TNI, intel untuk mengontrol mereka. Ini yang menimbulkan keresahan kita,” papar Tjahjo.

Karena itu, Tjahjo berharap para kaum ibu di organisasi DWP bisa berperan aktif dalam mencegah empat masalah bangsa tersebut.

============================================================
============================================================
============================================================