2016-07-22-08-45-46-kebiasaanbalita03Alfian Mujani

[email protected]

Apa yang harus kita lakukan jika tiba-tiba si kecil yang masih usia balita alias di bawah lima tahun, berbicara kasar? Dari mana mereka mendapat perbendaharaan tak senonoh itu?

Suatu hari, si kecil yang lucu itu tiba-tiba mengucapkan kata yang kasar. Sudah pasti, orang tua pun dibuat kaget saat mendengar kata-kata kasar terlontar dari mulut si buah hati. Bahkan ada juga yang shock mendengarnya.

Menurut terapis wicara di RS Harapan Kita dan Rumah Terapi, Rita Rahmawati A.md. TW, S.Pd, anak-anak bisa mengucapkan kata yang sering ia dengar. Dengan kata lain, anak akan mencontoh apa kata-kata yang sering diucapkan orang di sekitarnya.

“Makanya orang tua dan orang dewasa harus hati-hati banget deh ngomongnya. Kalau orang tua biasa ngomong kasar, anak ya bisa nyontoh orang tuanya bicara kasar,” tutur Rita kepada detikHealth.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Nah, ketika balita mengucapkan kata seperti itu, Rita menyarankan orang tua agar tidak merespons ucapan anak dan segera alihkan ke hal lain. Misalnya benda kesukaan anak atau hal lain yang membuat dia lupa pada kata yang diucapkan.

Menurut Rita, orang tua bisa saja kaget tapi ‘simpan’ saja kekagetan itu di dalam hati. Justru, tak disarankan jika orang tua merespons kata kasar yang diucapkan anak dengan langsung membekap mulut anak misalnya, atau langsung membentaknya.

“Anak itu kan makin disetop makin dia mengulangi kata-kata itu. Waktu dilarang, dia eksplor kenapa kok kata-kata itu nggak boleh diucapin karena dia penasaran. Jadi diulang terus meski dia nggak tahu maknanya. Dengan mengulang kan dia juga lebih diperhatikan orang di sekitarnya,” tutur Rita.

Beda situasinya ketika anak dirasa sudah terlalu sering mengulang kata tersebut. Atau bahkan ketika anak menggunakan kata tersebut untuk menghardik atau mengolok-olok orang lain, orang tua perlu memberi nasihat pada anak.

BACA JUGA :  7 Tips Menetralisir Tubuh usai Makan yang Bersantan saat Lebaran

Atau, bisa saja orang tua mengganti kata-kata tersebut dengan sebutan yang lebih halus. Misalnya, kata ‘goblok’ dijadikan ‘kurang pintar’. Tapi jika kata-kata yang digunakan berupa umpatan atau nama hewan misalnya, sudah pasti orang tua mesti memberi tahu anak bahwa ia tidak boleh menggunakan kata-kata tersebut.

“Kalau anaknya usia balita, beri tahu aja itu perilaku yang buruk, nanti bisa menyakiti perasaan orang. Khusus untuk anak satu sampai dua tahun, biasanya dia cuma nyontoh dan asal ucap aja. Makanya pas dia ngomong kata yang kasar, langsung alihkan ke hal lain, dia akan lupa kok. Tapi jangan diingatkan lagi dia pada kata-kata itu ya,” papar Rita. (dtc)

============================================================
============================================================
============================================================