bank-indonesiaJAKARTA, TODAY – Meski bank mulai aktif menyalurkan kredit mikro, penyaluran dengan plafon di bawah Rp 5 juta masih minim. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) ikut mendorong penyaluran kredit untuk plafon tersebut dengan memberikan percontohan melalui program corporate social responsibility (CSR).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, sejak terpukul krisis keuangan tahun 1998 pada sektor perbankan yang disebabkan oleh macetnya pembayaran oleh kreditor-kreditor besar, bank mulai banyak masuk ke penyaluran kredit pada segmen kecil dan menengah hingga mikro. Namun, penyaluran kredit mikro dengan plafon di bawah Rp 5 juta saat ini masih sangat kecil dan dinilai perlu didorong.

“Kelas kredit mikro memang sekitar Rp 1-2 juta itu masih harus didorong terus, maka dari itu BI dengan program CSR-nya ingin ikut berpartisipasi memberi percontohan,” ujar Mirza di Jakarta, Senin (10/10).

BACA JUGA :  Sedang Perbaiki Rem, Sopir Truk di Semarang Tewas usai Terlindas Kendaraan Sendiri

Mirza menjelaskan, berbeda dengan penyaluran kredit pada umumnya, penyaluran kredit mikro dengan plafon sangat kecil tersebut membutuhkan pendampingan. Untuk mendorong penyaluran kredit tersebut, BI menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) melalui program perempuan bagi bangsa. “Yang didorong perempuan karena mereka sambil menjadi ibu rumah tangga membantu keuangan rumah tangga,” terang Mirza.

Program tersebut, menurut Mirza, sebenarnya mulai dilaksanakan sejak Juni 2015. Hingga Agustus 2016, program telah mencapai lebih dari 2.000 perempuan pengusaha mikro di Jakarta dan Banten serta lebih dari 500 orang remaja putri. Program masih berjalan dengan target program dalam 3 tahun (2015-2018) sebesar 3000 orang perempuan pengusaha mikro dan 2.000 remaja putri.

BACA JUGA :  Kompetisi Mobil RC, Salurkan Hobi di Bulan Ramadan

Sementara itu, CEO YCAB Veronica Conlondam menjelaskan, dua komponen yang dilakukan pihaknya melalui kerja sama dengan BI, yakni memberikan akses pada permodalan mikro dan akses pendidikan. Dana bergulir yang disalurkan sejak 2015 hingga 2018 mendatang, menurut dia, mencapai Rp 70 miliar yang diberikan kepada perempuan pengusaha mikro dengan plafon pinjaman Rp 1-5 juta. “Bunganya terjangkau. Dari hasil pinjaman ini ada hasilnya, digunakan untuk cover biaya program pendidikan,” terang dia. (Abdul Kadir Basalamah/Net)

============================================================
============================================================
============================================================