BOGOR TODAY – Sebanyak 38 peserta perwakilan masing-masing SKPD di Pemkot Bogor maupun BUMD mengikuti sosialisasi rencana kontingensi bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor. Acara dilaksanakan di Hotel Agria, Jalan Raya Tajur, Rabu (21/12/2016).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan mengatakan, berdasarkan aturan prosedur harus dibuat sebuah perencanaan penanggulangan bencana yang strategis dan berdasarkan situasi kondisi oleh masing masing dinas instansi terkait, sehingga guna mengaplikasikan dan mewujudkan rencana itu, dilakukanlah sosialisasi terkait rencana kontijensi bencana ini.

“Ketika sebuah situasi tidak ada potensi bencana, maka harus dibuat rencana mitigasi atau pencegahan, namun ketika ada situasi kondisi bencana maka harus dibuat rencana kontijensi, yaitu sebuah skenario penanganan. Kalau pada saat terjadi bencana situasi tanggap darurat maka harus dilakukan tanggap darurat termasuk saat pemulihannya. Kita lakukan sosialisasi kontijensi bencana ini kepada perwakilan SKPD di Pemkot Bogor maupun BUMD,” ungkap Ganjar, Rabu (21/12/2016).

BACA JUGA :  Kasus DBD Melonjak, Kota Bogor Siap Lakukan Gerakan Jumantik Lebih Masif

Dalam sosialisasi, BPBD memberikan pemahaman kepada para dinas instansi maupun SKPD terkait kontijensi bencana dengan menghadirkan narasumber diantaranya Direktorat pemberdayaan masyarakat BNPB dan tim perumus renas penanggulangan bencana BNPB Rivan Jopanche.

“Diharapkan dengan sosialisasi ini, masing masing dinas instansi terkait bisa membuat perencanaan maupun penyiapkan rencana strategisnya yang berhubungan dengan penanganan bencana atau langkah kongkrit dalam menghadapi bencana,” harapnya.

BACA JUGA :  Jadi Ujung Tombak Jaga Lingkungan, Dedie Rachim Ajak RW se-Kota Bogor Gali Potensi Wisata Wilayah

Tim perumus renas penanggulangan bencana BNPB Rivan Jopanche, menuturkan, dalam sosialisasi utamanya penekanan terhadap fungsi rencana kontijensi, jadi ketika BPBD akan membuat rencana, para SKPD sudah siap.

“Kita berikan pemahaman dan informasi terkait pembuatan rencana kontijensi bencana, termasuk persiapan untuk menyusun renkon tersebut. Pada dasarnya semua pihak bisa menyiapkan renkon itu, sehingga ketika terjadi bencana sudah bisa diantisipasi,” pungkasnya. (Abdul Kadir Basalamah)

============================================================
============================================================
============================================================