JAKARTA TODAY- Risalah rapat FOMC menyebutkan jika sektor ketenagakerjaan serta inflasi terus menunjukkan peningkatan,The Fed harus segera meningkatkan suku bunga. Salah satu penyebab The Fed masih menahan diri menaikan suku bunga adalah ketidakpastian kebijakan Trump serta tidak adanya kejelasa program ekonomi Trump menjelang 30 hari pemerintahannya. Pasca FOMC minutes of meeting dirilis, bursa saham US ditutup bearish dimana S&P 500 berada di 2362.82 atau turun (-0.11%). Dollar index dibuka di 101.31 lebih rendah dibandingkan kemarin.Harga emas melejit menjadi US$ 1237 per troy ons. Demikianlah riset Analis Global Market Bank Mega, James Evan Tumbuan seperti dikutip, Kamis (23/2/2017).
Market eropa diselimuti ketidakpastian pemilu Perancis dimana kandidat presiden Perancis Marine Le Pen berpotensi menimbulkan France Exit dari Uni Eropa jika dirinya terpilih.Selain itu risalah rapat FOMC yg dirilis td malam menjadi penyebab turunya nilai tukar Euro terhadap US$. Â Euro intraday low di 1.0503. GDP QoQ UK dirilis lebih rendah di bandingkan forecast yaitu diangka 2% membuat sterling mencoba level support 1.2414 berdasarkan grafik harian. Terkait tingginya harga emas, Aussie masih berada di zona overbought dgn range pergerkan 0.7660-0.7715. Â Melemahnya nilai tukar aussie pagi ini disebabkan oleh private capital expenditure yg dirilis di bawah prediksi market.
Indeks Harga Saham Gabungan menguat 0,33% menjadi 5.358,68 pada Rabu. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 95 miliar. Pasca data FOMC rupiah kembali menguat pada pembukaan di 13355-13365 pada pasar spot lebih rendah dibandingkan penutupan 13362-13372. Yield obligasi pemerintah Indonesia benchmark 10Y meningkat dengan range pergerakan 7.510%-7.590%.(Yuska Apitya/dtkf)
