BOGOR TODAY- Pendaftaran lelang jabatan atau open bidding empat kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bogor telah dibuka sejak dua minggu yang lalu. Namun, hingga satu hari jelang penutupan pendaftaran baru ada tujuh PNS saja yang mendaftar dalam open bidding itu.

“Iya baru tujuh, sosialisasi sudah dilakukan, mungkin besok ketika penutupan akan banyak yang daftar,” ujar Kasubid Penempatan Dalam Kota Jabatan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bogor, Aries Hendardi, Kamis (9/3/2017).

Dia mengatakan, dari empat kepala dinas yang dilelang, Jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang paling banyak diminati oleh para pendaftar.

BACA JUGA :  Resep Membuat Bubur Jagung Sagu Mutiara Anti Gagal, Rasanya Sudah Pasti Enak

“Empat Kadis yang kosong itu kan diantaranya Dinas Lingkunga Hidup (DLH), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), dan Disnaker, kalau Dinas yang paling banyak diminati adalah Disnaker, ada tiga orang,” katanya.

Ia juga menyebutkan, bahwa satu diantara pendaftar dalam open bidding adalah seorang camat di Kota Bogor.

“Iya Pak Sujatmiko, Camat Bogor Tengah beliau daftar tapi belum dapat dipastikan Pak Jatmiko daftar ke Dinas apa, selain itu ada juga Sekdis Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Janah Sugiana, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Aries menjelaskan jika sampai batas akhir pendaftaran jumlah pendaftar tidak bertambah, maka proses pendaftatan open bidding akan diperpanjang.

BACA JUGA :  Panas Siang Hari Paling Nikmat Menyantap Rujak Buah Bumbu Kecap Dijamin Bikin Melek, Ini Dia Cara Membuatnya

“Iya akan diperpanjang empat hari mulai dari tanggal 13 sampai 16 Maret 2017, karena dari masing-masing Kepala Dinas yang kosong itu minimal harus ada empat orang yang daftar,” terangnya.

Lanjut dia menjelaskan apabila setelah diperpanjang namun masih tetap kurang, maka pihaknya akan meminta rekomendasi langkah apa yang harus dilakukan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

“Kami akan melayangkan surat ke KASN meminta arahan dan rekomendasi, apakah tahap selanjutnya bisa dilaksanakan atau tidak,” tukasnya.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================