BOGOR TODAY- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor kembali menggelar Lomba Kawih Sunda Anggana Sekar Tingkat SMP se-Kota Bogor di Gedung Kemung Gading, Kota Bogor,  Rabu (12/04/2017). Dalam ajang menyanyi solo lagu sunda ini, diikuti 32 peserta dari 16 SMP Se-Kota Bogor dengan membawakan lagu sunda dengan diiringi musik sunda seperti kecapi, gamelan dan suling.

Kepala Disparbud Kota Bogor Shahlan Rasyidi mengatakan, Lomba Kawih Sunda Anggana Sekar ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta akan kesenian sunda kepada para pelajar tingkat SMP. Sebab, Jika sudah menyenangi kesenian sunda, maka pelestarian dan pengembangan kesenian sunda sebagai budaya lokal bisa lebih memasyarakat lagi. “Anak-anak ini bisa menyebarkan virus sekaligus mengajak teman-temannya yang belum suka dan bisa untuk belajar kesenian sunda. Jangan sampai kesenian sunda peninggalan nenek moyang ini tergerus karena anak-anak lebih suka dengan budaya luar,” kata Shahlan.

BACA JUGA :  Jangan Asal! Tips Memanaskan Makanan yang Benar dan Baik, Simak Ini

Menurutnya, pelestarian kesenian sunda kepada generasi muda mengalami kendala karena kurangnya guru seni dikarenakan banyak sekolah yang ingin mengirim siswanya untuk mengikuti lomba kesenian sunda, tetapi pihak sekolah tidak memiliki guru seni yang bisa mengajari. Sekalipun ada guru seni, guru tersebut mengajar juga di beberapa sekolah dan tidak terlalu mendalami kesenian sunda.  “Idealnya itu satu sekolah memiliki satu guru seni. Makanya, harus ada penambahan dan pelatihan untuk guru seni di Kota Bogor,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, kegiatan ini merupakan salah satu program kelestarian seni dalam menjaga dan mempertahankan seni yang ada di Kota Bogor. Anggana sekar merupakan salah satu seni vokal sunda yang memadukan alat musik sunda kecapi, suling, dan gamelan. “Lagu-lagu sunda sekarang sudah langka didengarkan masyarakat, bahkan anak-anak tidak lagi mengenal lagu-lagu sunda. Ini menjadii tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Disparbud dengan membuat program pelestarian kesenian sunda demi mewujudkan generasi muda yang menyukai lagu sunda, sekalipun perlu waktu dan kesabaran,” ujarnya.

BACA JUGA :  384 Piala Penghargaan Kota Bogor Dipajang di Galeri dan Perpustakaan

Bima menambahkan, di era perkembangan teknologi yang cepat dan luar biasa ini pengaruh budaya barat seperti gadget, gamebegitu masif. Meski begitu, ia berharap dengan kegiatan ini sedikitnya bisa menyeimbangkan antara eksistensi budaya lokal ditengah gempuran budaya luar. Tanpa menutup kemungkinan kesenian dan budaya sunda terus dijaga serta dikembangkan agar lebih populer dan memiliki ruang ekspresinya.  “Seni tradisi sunda seperti seni Kawih Anggana Sekar ini seharusnya diajarkan mulai dari lingkungan sekolah,” jelas Bima. (Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================