JAKARTA TODAY- Bank Indonesia (BI) mulai mewaspadai kenaikan tingkat harga (inflasi) yang bakal terjadi pada Mei 2017. Adapun BI memperkirakan inflasi pada Mei akan berada pada level 0,27 persen.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjelaskan, prediksi inflasi tersebut sesuai dengan hasil survei pekan kedua BI. Prediksi tersebut, lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 0,24 persen.

“Kalau inflasi 0,27 persen itu, dilihat secara tahunan inflasi ada di kisaran 4,21 persen dan itu masih sejalan dengan 4 plus minus 1 persen yang menjadi target pemerintah dan Bank Indonesia,” tutur Gubernur BI Agus Dw Martowardojo di Kompleks BI, Jumat (12/5).

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Spageti Udang yang Praktis dan Mengenyangkan

Mantan Menteri Keuangan ini mengungkapkan beberapa komoditas yang mendorong terjadinya inflasi bulan ini, diantaranya bawang putih, daging ayam, telur ayam. Selain itu, inflasi bulan ini juga dipengaruhi oleh kenaikan harga yang diatur pemerintah yaitu tarif lisrik. “Tetapi untuk komoditi yang lain seperti bawang merah dan cabai malah menyumbang deflasi,” ujarnya.

Ke depan, menurut Agus, BI akan terus berkoordinasi guna menjaga tingkat harga, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Kita sama-sama mewaspadai karena ini sudah mau bulan puasa dan biasanya ini bisa membawa tekanan (pada harga),” ujarnya.

BACA JUGA :  Menu Simple dengan Tumis Pakcoy Wijen yang Sedap Bikin Ketagihan

Bank Indonesia bersama pemerintah sebelumnya berkomitmen untuk mengontrol laju inflasi dari sisi komponen gejolak harga pangan (voletile foods). Saat ini, pemerintah dan BI telah menyiapkan skema pembangunan infrastruktur logistik pangan, mulai dari pemantauan produksi hingga jalur-jalur distribusi. (Yuska Apitya/cnn)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================